Home Ekonomi Asbenindo Salut Amran Pangkas Waktu Izin Ekspor Hortikultura

Asbenindo Salut Amran Pangkas Waktu Izin Ekspor Hortikultura

Jakarta, Gatra.com - Sekjen Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo), Nana Laksana Ranu, mengatakan, salut atas gebrakan yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memangkas pengurusan izin ekspor hortikultura dari 312 jam atau 3 hari menjadi 3 jam demi melecut ekspor komoditas pertanian.

Nana dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7), menyampaikan, awalnya, 10 eksportir menyampaikan keluhan kepada Mentan Amran dalam sebuah pertemuan di Jakarta. Mereka mengeluhkan lamanya waktu perizinan ekspor sehingga berpotensi melemahkan daya saing ekspor produk pertanian. Amran saat itu juga memberikan solusi konkret berupa pemangkasan waktu dari 312 jam atau 13 hari menjadi 3 jam secara daring.

Bagi para pelaku usaha eksportir komoditas pertanian, kebijakan tersebut merupakan solusi cerdas dan jitu. Pemangkasan waktu perizinan juga memberikan efek domino terhadap pengurusan izin di berbagai instansi lainnya.

"Memberikan efek domino bagi pengurusan izin di instansi lainnya, sehingga izin keluarnya bisa ikut lebih cepat. Kementan sukses menjadi pionir kemudahan pengurusan izin di sektor hulu," kata Nana.

Apalagi, sambung, Mentan Amran berani menyatakan komitmen untuk bersikap proaktif datang melayani eksportir. Istilahnya jemput bola dan mendorong aktif para eksportir.

"Ini kan luar biasa. Dampak langsung dari kebijakan tersebut adalah kenaikan ekspor benih hortikultura yang tinggi," ungkapnya.

"Setidaknya ada 159 jenis benih tanaman hias yang sudah diekspor ke 27 negara, antara lain Australia, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Korea, Kuwait, Singapura, Kanada, dan sebagainya," ungkap Nana.

Sementara itu, CEO PT Agrikultura Mojokerto, Pinilih Nugrahani, mengatakan, produsen benih tanaman hias merasa senang dengan kebijakan Kementan yang mempermudah proses perizinan ekspor. Ia merasakan sendiri pelayanan perizinan di Kementan dari tahun ke tahun semakin bagus.

"Saat kami mau ekspor, perizinan sudah semakin cepat. Kami tidak mengalami kendala sama sekali. Prosesnya mudah dan cepat karena menggunakan sistem online," katanya.

"Tidak perlu repot-repot ke Jakarta, bisa dikerjakan dari rumah, tidak perlu tandatangan basah. Ngiritlah pokoknya. Terima kasih untuk Ditjen Hortikultura dan Kementan pada umumnya yang telah men-support dan membantu kami. Luar biasa," ujar Hani.

Menurut Hani, omset penjualan benihnya saat ini mencapai Rp5 miliar per tahun. Hal ini semakin meningkat sejak fasilitas kemudahan izin ekspor diberikan Kementan.

"Terima kasih Pak Mentan, telah membantu kami berusaha menjadi semakin mudah dan semangat dalam berproduksi," katanya.