Home Internasional Media Cina Salahkan 'Ideologi Barat' atas Demo Hong Kong

Media Cina Salahkan 'Ideologi Barat' atas Demo Hong Kong

Shanghai, Gatra.com - Surat kabar resmi berbahasa Inggris Cina menyalahkan campur tangan pemerintahan Barat terkait kerusuhan di Hong Kong, yang terjadi di tengah meningkatnya pertikaian diplomatik antara Cina dan Inggris atas protes di daerah bekas jajahan Inggris itu.

"Ideologi di pemerintah Barat tidak pernah berhenti dalam upaya mereka untuk merekayasa kerusuhan terhadap pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Meskipun tindakan mereka telah menyebabkan kesengsaraan dan kekacauan di negara Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, dan Asia," tulis China Daily dalam tajuk rencana dikutip dari Channel News Asia, Kamis (4/7).

Ratusan pemrotes mengepung dan membobol Gedung Badan Legislatif Hong Kong pada Senin lalu. Aksi ini berlangsung seiring momen peringatan kembalinya Hong Kong ke Cina pada 1997 di bawah formula "satu negara, dua sistem", yang mencakup kebebasan yang tidak dinikmati di Cina daratan, termasuk hak untuk protes.

Baca Juga: Pasca Rusuh, Kantor Pemerintahan Hong Kong Tutup Pagi Ini

Komisi Dewan Legislatif akan mengadakan pertemuan khusus tertutup di tempat yang tidak disebutkan pada Kamis. The China Daily menuduh pasukan Barat memicu kerusuhan terhadap pemerintah Hong Kong "sebagai sarana untuk menekan pemerintah pusat".

"Perilaku kekerasan yang dilakukan para agitator Barat ini memberanikan menginjak-injak aturan hukum di Hong Kong dan merusak tatanan sosialnya," tulis mereka.

Editorial dalam edisi Bahasa Inggris dari Global Times, yang diterbitkan oleh People's Daily's Party, mengkritik komentar Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt dan mengatakan "diplomasi Inggris terhadap Cina akan membayar perilakunya".

Hunt memperingatkan tentang konsekuensi jika Cina tidak mematuhi Deklarasi Bersama Cina-Inggris pada 1984 tentang syarat-syarat kembalinya Hong Kong. Komentarnya disambut oleh teguran keras dari Duta Besar Cina untuk Inggris, yang mengatakan kepada Inggris untuk menjauhkan tangannya dari Hong Kong.

 

 

244