Jakarta, Gatra.com - Pemilu Presiden telah usai. Namun peta politik mengenai koalisi partai politik apakah akan ikut koalisi pemerintah atau ikut mengawasi pemerintahan di luar kekuasaaan semakin dinamis. 

PDI Perjuangan melihat tarik ulur partai-partai yang tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres lalu dan sekarang ingin masuk sebagai suatu hal yang biasa dalam dunia politik. 

"Koalisi kita (pendukung Pemerintah) dari awal sudah solid. Jika yang mau ikut silahkan, nanti kita lihat bersama partai koalisi lainnya yang sudah ada," kata Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, di kantor DPP PDI Perjuangan, Kamis (4/7). 

Walau demikian, Eriko bilang, dalam sistem demokrasi seperti saat ini partai politik di dalam Pemerintahan ataupun di luar kekuasaan sama mulianya. Malahan, masyarakat mengharapkan adanya kekuatan yang juga dapat mengontrol jalannya Pemerintahan. 

"Tapi kalau dilihat, tanggapan masyarakat, apakah ingin pemerintahanan. Kenapa harus semua didalam. Di luar juga mulia," ungkapnya.

Ia mengingatkan, keberhasilan PDI Perjuangan memenangan pemilu secara beruntut pada 2014 dan 2019 dikarenakan pernah mengalami peran sebagai oposisi selama dua periode. 

"Karena kami dua kali di luar pemerintahan. Tapi ini kan tidak bisa dijadikan dasar pada partai lain. Karena ini juga kan adalah hak dari setiap partai juga," ia menjelaskan. 

Di sisi lain, Eriko menambahkan, dinamisnya pertarungan politik tidak boleh juga membuat putus sillahtuhmi. "Kami juga bersahabat juga selama ini. Saya dengan Gerinda seperti Ferry Julianto, Andre Rosiade sangat bersahabat," jelasnya.

Apalagi, ia bilang dalam politik tidak ada yang tetap. "Yang tetap kan adalah perubahan itu sendiri. Tapi bagaimana itu, masyarakat melihat mana yang konsisten, masyarakat menghargai, ini kan pengalaman kita," pungkasnya.