Home Ekonomi Ekspor Pertanian Kalbar ke Malaysia di Atas Rp5 Miliar

Ekspor Pertanian Kalbar ke Malaysia di Atas Rp5 Miliar

Pontianak, Gatra.com - Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan) TPH Kalbar, Heronimus Hero menyebutkan nilai ekspor dari komoditas pertanian di Kalbar yang melalui Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat sudah di atas Rp5 miliar.

“Data Balai Karantina periode Januari – Mei 2019 ini nilai ekspor dari pertanian meningkat signifikan dan bahkan sudah di atas Rp5 miliar. Tujuan ekspor kita melalui Entikong tersebut yakni Malaysia,” ujarnya di Pontianak, Kamis (4/7).

Hero menjelaskan bahwa dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama, tahun ini meningkat tajam karena ditunjang adanya regulasi terhadap ekspor komoditas pertanian.

“Tahun lalu di waktu yang sama nilai ekspor pertanian di Kalbar hanya di atas Rp100 juta saja. Namun tahun ini meningkat tajam,” jelasnya.

Hero mengatakan komoditas pertanian yang memiliki andil besar dan diminati yakni buah langsat dengan nilai Rp2 miliar atau sebanyak 279 ton. Selanjutnya pisang dengan nilai Rp693 juta atau 138 ton, jahe Rp516 juta, kacang panjang Rp342 juta atau 16 ton, semangka Rp260 juta atau 16 ton dan jeruk Rp129 juta atau 24 ton.

“Masih banyak komoditas lainnya yang juga nilainya baik. Secara umum baik tanaman pangan dan hortikultura di Kalbar sudah banyak diekspor sebagaimana permintaan pasar,” katanya.

Dengan peluang pasar dan peluang ekspor yang besar, pihaknya dari Distan TPH Kalbar terus mendorong percepatan produksi, peningkatan kualitas produk dan registrasi kebun.

“Itu bentuk dukungan kita untuk kemajuan pertanian dan peningkatan ekspor Kalbar ke luar. Kita akan anggarkan untuk itu sebagai komitmen,” ungkapnya.

Pihaknya juga akan terus memperkuat koordinasi dan data dengan pihak Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak. 

Ia menyebutkan pihak Karantina sendiri sudah berkunjung ke Distan TPH Kalbar dalam memperkuat hal tersebut.

“Apa yang kita lakukan juga untuk melakukan percepatan untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Tentu masyarakat dunia harus mengkonsumsi produk Indonesia. Karena itu, Ekspor ini memiliki arti penting,” jelasnya.

Ia meyakini potensi pertanian di Kalbar sangat besar. Sehingga upaya percepatan produksi dan peningkatan kualitas produk pertanian baik pangan dan hortikultura di Kalbar dimaksimalkan.

“Dari sisi pemerintah terus mendukung petani atau kemajuan pertanian di Kalbar. Kekayaan alam dan potensi kita dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” katanya.

883

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR