Home Gaya Hidup ACT Masih Lakukan Proses Pemulihan di Palu

ACT Masih Lakukan Proses Pemulihan di Palu

Jakarta, Gatra.com - Salah satu misi Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah membantu proses pemulihan sebuah daerah bencana, seperti di Palu yang terkena gempabumi dan tsunami 2018 lalu. 

Untuk mewujudkan misi tersebut, maka ACT melakukan pembangunan hunian sementara, shelter, dan sekolah untuk membantu para korban bencana Palu yang kehilangan tempat tinggal. Selain proses pemulihan, Direktur Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan mengatakan pembangunan tersebut bertujuan untuk menghilangkan trauma yang dialami oleh korban bencana.

“Kami mendirikan 13.000 hunian sementara, sekolah, dan shelter dan hal tersebut masih berlanjut di Palu. Untuk ketahanan bangunan, hunian sementara bertahan hingga 1-2 tahun ke depan, sementara kalau shelter dapat bisa digunakan 5-10 tahun mendatang,” ujar Azis saat melakukan kunjungan ke kantor redaksi PT. Era Media Informasi (Gatra), Jakarta, Kamis (4/7).

Baca jugaACT Bantu Korban Bencana dengan Humanity Card

Azis menuturkan pembangunan hunian sementara dan shelter sudah melalui proses Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah daerah setempat untuk penggunaan lahan tersebut. Selain itu, dilakukan pula program pemberdayaan ekonomi berupa warung wakaf dan retail wakaf dengan harapan untuk meningkatkan taraf hidup para korban bencana.

“Untuk jangka waktu penghunian, 1-2 tahun bagi hunian sementara dan 5-10 tahun bila di shelter. Setelah waktu tersebut, korban bencana diharapkan dapat berjuang kembali untuk meneruskan hidup mereka serta memiliki tempat huniannya masing-masing,” ujarnya.

Meskipun dikatakan bertahan hingga 10 tahun mendatang, hunian sementara dan shelter tersebut masih bisa dialihfungsikan oleh pihak pemilik lahan. Azis menambahkan bahwa pembangunan tersebut merupakan misi ACT untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan di daerah-daerah yang mengalami bencana.

140