Home Gaya Hidup Kuota Beasiswa Santri Kuliah di Al Azhar Ditambah

Kuota Beasiswa Santri Kuliah di Al Azhar Ditambah

Surabaya, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengupayakan tambahan kuota beasiswa bagi santri lulusan pesantren untuk kuliah di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Rencana itu disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat berdialog dengan Wakil Rektor Universitas Al Azhar, Kairo, Prof Ibrahim Shalah Al-Sayyid Sulaiman Al-Hudhud di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (5/7).

“Kami membahas kemungkinan beasiswa tambahan bagi santri Jatim untuk kuliah di sana," kata Khofifah usai menemui Prof Ibrahim.

Bukan hanya itu, Khofifah meminta bantuan guru dari Al Azhar untuk mengajar di beberapa pesantren di Jatim.

Dalam waktu dekat Pemprov Jatim akan segera berkirim surat permohonan resmi kepada Grand Syaikh Al Azhar.

Khofifah mengaku memiliki alasan khusus dalam memilih kerjasama dengan Universitas Al Azhar. "Karena Al Azhar ini syarat dengan mengajarkan moderasi dan anti radikalisme," kata dia. 

Permintaan dan rencana kerjasama itu mendapat respon positif dari Prof Ibrahim. Namun soal berapa jumlah tambahan kuota beasiswa, Prof Ibrahim mengaku belum berani menentukan angkanya. Perlu dibahas terlebih dahulu dengan pimpinan tertinggi Al Azhar.

Saat ini, kata dia, ada sekitar 7.000 orang pelajar asal Indonesia yang studi di Kairo. Dari level sebelum universitas, tingkat SMP hingga S3.

"Al Azhar memiliki ratusan mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa dan mereka ditempatkan di asrama, diberikan tunjangan. Tidak hanya S1 tapi S2 dan S3," ujarnya.

Terkait pengiriman beberapa tenaga pengajar dari Al Azhar, diakui Prof Ibrahim, sebagai bagian dari ikhtiar menekan perkembangan radikalisme. "Yang selama ini diupayakan Al Azhar untuk dilawan di tempat mana pun," tegasnya.

Prof Ibrahim memastikan, tenaga pengajar yang akan dikirimkan tersebut nanti akan digaji oleh Al Azhar termasuk biaya hidupnya, sehingga tidak membebani pesantren tempat mereka mengajar.

 

Reporter: Abdul Hady JM

Editor: Abdul Rozak

431