Home Politik Nir Prestasi, Bara Hasibuan Tak Pantas Kritik Amien Rais

Nir Prestasi, Bara Hasibuan Tak Pantas Kritik Amien Rais

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo turut merespon pernyataan Bara Hasibuan yang meminta partai agar bisa lepas dari bayang-bayang Amien Rais.

Menurut Drajad, pernyataan itu terbalik karena seharusnya, DPP PAN melepas Bara tanpa bayang-bayang sama sekali.

Ada beberapa alasana yang dikemukakan Drajad. Pertama, prestasi Bara Hasibuan untuk partai dalam Pileg terbilang kecil. “Dia pernah keluar dari PAN dan bergabung ke PKB, nyaleg dari Sumatera Utara. Dia gagal terpilih,” kata Drajad, Rabu (10/7).

Pada 2014, menurut Drajad, Bara kembali ke PAN yang saat itu dipimpin Hatta Rajasa dan dirinya sebagai Wakil Ketua Umum. Sayang, Bara kembali gagal mendapat amanat rakyat di Sulawesi Utara.

“Lagi-lagi gagal, suaranya hanya belasan ribu,” klaim Drajad.

Posisi Bara sebagai anggota DPR RI saat ini pun karena ‘keberuntungan’ setelah salah satu caleg yang lolos maju dan menang dalam Pemilihan Gubernur. Di DPR Bara juga jarang berbicara ke media terkait tugasnya di komisi.

“Tahun 2019, meski sudah menjadi salah satu Waketum PAN 2015-2020, Bara lagi-lagi gagal terpilih dalam pileg.

Dengan prestasi sejelek itu, Bara tidak layak secuil pun berbicara soal peranan Pak Amien Rais dalam PAN. Apalagi, pak Amien sudah terbukti konsisten menjalankan regenerasi di dalam PAN,” tegas dia.

Para pemilih dan kader PAN, termasuk para ketua umum selalu mendengarkan nasihat Amien. Sebab, ketokohan Amien baik sebagai bapak reformasi, ulama sekaligus ilmuwan. 

"Hanya kader yang patut dipertanyakan loyalitasnya kepada PAN yang gagal melihat hal ini," sindir Drajad. 

Bara Hasibuan sebelumnya meminta PAN agar lepas dari bayang-bayang Amien Rais dalam mengambil keputusan. Pernyataan Bara berangkat dari peringatan Amien agar PAN tak tergiur tawaran kursi bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).  

"Tidak bisa kalau kita mengeluarkan keputusan itu kita selalu khawatir apakah orang ini setuju atau tidak, suka atau tidak, itu tidak bisa," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).

504