Home Ekonomi Program Replanting Kurang Diminati Petani Muaro Jambi

Program Replanting Kurang Diminati Petani Muaro Jambi

Muaro Jambi, Gatra.com - Program replanting kelapa sawit yang digulirkan pemerintah pusat ternyata kurang diminati petani di Muaro Jambi. Buktinya, keikutsertaaan petani sawit dalam program replanting ini masih sangat rendah.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Muaro Jambi, Zulkarnaen mengatakan bahwa rendahnya keikutsertaan petani dalam program replanting dikarenakan adanya ketakutan akan kehilangan penghasilan. Petani akhirnya memilih mempertahankan tanaman sawitnya tidak direplanting walaupun secara ekonomis tidak lagi menguntungkan.

"Mereka khawatir tidak memiliki pendapatan, sementara kalau ikut replanting, sawit itu baru bisa menghasilkan lima tahun mendatang," kata Zulkarnaen, Rabu (10/7).

Zulkarnaen menjelaskan untuk menjawab kekhawatiran para petani sawit itu, pihaknya sudah melakukan kolaborasi dengan Dinas Pertanian Muaro Jambi. Solusi yang ditawarkan dalam kolaborasi ini adalah mengajak petani untuk memproduksi tanaman pangan di lahan yang direplanting.

"Kita ajak mereka memproduksi tanaman pangan seperti padi ladang, kedelai maupun jagung. Program ini bisa menjadi sumber penghasilan keluarga petani sebelum kelapa sawit mereka menghasilkan," ujarnya.

Zul menyebut kolaborasi Dinas Perkebunan dan Dinas Pertanian Muaro Jambi ini sudah berjalan. Diharapkan ke depan para petani di Muaro Jambi bersedia mengikuti program replanting sejalan dengan program tumpang sari padi, jagung dan kedelai dari Dinas Pertanian.

"Jadi petani kita mendapatkan manfaat ganda, replanting dan program tumpang sari pajale berjalan bersamaan," ujarnya.

Zul menjelaskan bahwa tanaman sawit milik petani swadaya di Muaro Jambi sudah banyak yang telah berusia di atas 25 tahun. Luasan tanaman sawit yang sudah tidak produktif itu mencapai 30.000-an hektar.

Dinas Perkebunan Muaro Jambi sendiri telah menargetkan tanaman sawit yang tidak produktif itu diremajakan melalui program replanting pemerintah pusat. Hanya saja, jumlah petani yang bersedia mengikuti program replanting tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi Pemkab Muaro Jambi.

"Kita menargetkan luasan replanting sekitar 28.000 hektar, sejauh ini luas lahan yang baru diajukan sekitar 4.800 hektar," kata Zulkarnaen.

794