Home Gaya Hidup Bupati Purbalingga Berharap Lahir Petani 4.0

Bupati Purbalingga Berharap Lahir Petani 4.0

Purbalingga, Gatra.com – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), menyoroti tren penurunan ketertarikan generasi muda di dunia pertanian. Padahal, pada masa Industri 4.0 ini, pertanian justru memiliki prospek yang bagus.

Tiwi mengatakan, keengganan anak muda untuk bertani itu terjadi hampir menyeluruh di Indonesia, termasuk Purbalingga. Kebanyakan dari mereka bercita-cita untuk bekerja di sektor lain seperti dokter, polisi atau pegawai kantoran lain yang menurut mereka memiliki gengsi tinggi di mata masyarakat.

“Anak muda, termasuk yang ada di Purbalingga, jarang bahkan tidak ada untuk bercita-cita menjadi petani. Mereka sekarang cita-citanya ingin jadi pegawai kantoran yang menurut mereka mempunyai prestise di mata masyarakat. Hal ini sangat disayangkan,” katanya kepada Gatra.com, Kamis (11/7).

Tiwi mengatakan hal itu, saat membuka acara sekaligus memberikan sambutan ‘Pelatihan Petani Go Online’ bagi 500 petani Purbalingga, Kamis (11/7/2019) di Pendapa Dipokusumo Purbalingga.

Tiwi menilai, sektor pertanian memegang peranan sentral di sebuah negara. Pasalnya, kekurangan petani bisa menyebabkan ketahanan pangan Indonesia terancam. Karena itu, Tiwi mengimbau  para generasi muda Purbalingga untuk melirik profesi pertanian. Menurut dia, regenerasi petani perlu disegerakan. Bakal lahir petani generasi 4.0 yang betul-betul melek teknologi.

“Prospek sektor pertanian pada masa revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini justru bagus. Konsumen bisa membeli kebutuhan pangan atau sekedar mengecek harga kebutuhan hanya dari HP. Ini harus dimanfaatkan semua orang termasuk petani,” katanya.

Tiwi yakin, petani yang melek teknologi bakal lebih maju dan sejahtera. Namun sebaliknya jika para petani tidak mengikuti perkembangan zaman, petani akan tergilas oleh persaingan global yang semakin ketat.

Sebab, banyak penyedia layanan berbasis daring (online) yang juga melayani kebutuhan dari sektor pertanian. Tiwi mengimbau para petani agar mengikuti arus tersebut agar tidak ketinggalan informasi dan petani akan terus eksis.

“Ini ada dari 8 villages penyedia aplikasi online khusus petani dan konsumen sekarang banyak yang menggunakan itu. Makanya ayo bapak ibu gunakan aplikasi tersebut karena ini juga termasuk program bapak Presiden Jokowi 1 juta nelayan dan petani Indonesia untuk go online,” ujarnya.

Di luar petani, Tiwi juga meminta agar penyuluh pertanian lebih intensif memantau perkembangan pertanian dengan penggunaan teknologi. Menurut dia, penyuluh pertanian bakal menentukan berhasil dan tidaknya tiap program pemerintah.

“Kepada PPL ini saya minta dengan hormat untuk selalu memantau perkembangan tentang hal ini. Panjenengan semua ini garda terdepan maju tidaknya pertanian di Purbalingga,” ucapnya.

366