Jakarta, Gatra.com - Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dan 24 organisasi nonprofit di bidang lingkungan akan berkolaborasi dalam Pawai Bebas Plastik di Jakarta, Minggu (21/7) mendatang. Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira mengatakan, tujuan pawai tersebut untuk mengajak masyarakat mendeklarasikan komitmen menjaga lingkungan.
Selain mengajak masyarakat, Tiza mendesak pemerintah Indonesia melakukan tiga hal. Pertama terkait pelarangan plastik sekali pakai seperti sedotan, kantong plastik, sterofoam, sachet, dan microbeads dan berlaku secara nasional. Kedua, memperbaiki tata kelola sampah yakni pemilahan sampah. Ketiga, mendukung produksi kemasan dalam negeri yang ramah lingkungan.
"Terakhir, kami mendesak produsen dan pelaku usaha bertanggung jawab dengan produknya dengan mendaur ulang dan tidak terus mengandalkan plastik sekali pakai," katanya dalam konferensi pers tentang Pawai Bebas Plastik di Volunteer Hub Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Selain itu, ia bermaksud merayakan permohonan uji materi terhadap Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang timbunan sampah plastik yang ditolak oleh Mahkamah Agung (MA). Tiza berharap setelah Bali, pemerintah daerah lain, khususnya Pemprov DKI Jakarta dapat segera membentuk peraturan terkait pengurangan sampah plastik.
"Pada 3 Mei 2019 lalu, sebagaimana kita ketahui bahwa MA menolak gugatan dari Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Didie Tjahjadi [pelaku usaha perdagangan barang dari kantong plastik], dan Agus Hartono Budi Santoso [pelaku usaha industri barang dari plastik] untuk uji materi pergub tersebut," katanya.
Hasil putusannya menyatakan Pergub Bali tersebut tidak melanggar UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM, juncto UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah, juncto UU No 12 Tahun 2012 pembentukan peraturan perundang-undangan serta juncto UU No 30 Tahun 2014 tentang administrasi.
Pawai Bebas Plastik akan dimulai dari Jalan Imam Bonjol spai Monumen Nasional (Monas) dengan berjalan kaki. Selain 24 organisasi yang terlibat diantaranya adalah Walhi, Greenpeace Indonesia, WWF Indonesia, Pandu Laut Nusantara,Ecoton, EcoNusa, World Resources institute, Khayalan, Kala, Koalisi Pejalan Kaki, dan beberapa organisasi lainnya, akan hadir pula Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
