Home Ekonomi JK: Revolusi Industri Harus Revolusi Efisiensi

JK: Revolusi Industri Harus Revolusi Efisiensi

Jakarta, Gatra.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), mengatakan bahwa revolusi industri sama maknanya dengan revolusi efisiensi. Artinya, dalam menjalankan industri, pemerintah harus mengedepankan efisiensi, yang dapat dilakukan dengan memperbarui teknologi dalam setiap industri.

Meski terbilang lebih mahal, namun cara itu lah yang dapat memajukan perindustrian Indonesia. Jika tidak, maka industri Indonesia akan semakin tertinggal dan perlahan mati.

“Jadi ini persoalannya. Inilah yang namanya revolusi industri, ini revolusi efisiensi. Mana yang akan kita pilih? Rakyat mau yang murah atau industri yang tidak efisien? Pilihan yang sulit memang. Tapi pemerintah ingin industri kita efisien juga,” ujar JK saat menjadi Keynote Speech dalam acara Smart Business Talk ‘Making Indonesia 4.0 vs Super Smart Society 5.0’, di Gambir, Jakarta, Kamis (11/7).

Jika dibandingkan dengan industri negara lainnya, industri Indonesia adalah salah satu industri yang tertinggal. Industri baja misalnya, industri baja Indonesia bisa dikatakan jauh tertinggal dengan industri baja Cina. Hal itu dikarenakan oleh teknologi lama yang masih digunakan oleh industry-industri baja di Indonesia.

“Bayangkan, Indonesia membuat baja seharga US$ 600 per tahun. Cina membuat baja seharga US$ 400. Kalau sama-sama buat 500, Cina untung 100, kita rugi 100. Krakatau Steel saja masih pakai teknologi lama, kalah dengan teknologi baru yang lebih simpel,” tambah JK.

Jadi, untuk mempertahankan Industri Indonesia, pada era revolusi industri 4.0 ini para pelaku industri diharuskan untuk berubah. Perubahan itu, kata JK utamanya adalah perubahan teknologi yang digunakan harus terus mengikuti zaman.

128