Jakarta, Gatra.com - Ketua DPP PDIP, Andreas Pereira mengaku terharu melihat pertemuan kedua tokoh negarawan Presiden Jokowi dan saingannya pada dua kali Pilpres lalu, Prabowo Subianto.
"Akhirnya momen penting yang ditunggu rakyat Indonesia terjadi, Jokowi bertemu Prabowo. Ini menunjukan sikap negarawan demokratis dua belah pihak," katanya ketika dihubungi Gatra.com, Minggu (14/07).
Selain itu, Andreas menyebut pertemuan kedua tokoh bangsa ini sekaligus menjadi pendidikan politik yang baik untuk bangsa Indonesia, bahwa setelah kompetisi yang “panas” sekalipun, baik Jokowi maupun Prabowo rela bertemu.
“Mereka berjabat tangan, ngobrol dan makan bersama yang merupakan sarana untuk kembali mengeratkan tali silaturahim anak bangsa,” katanya.
Kedua, lanjut Andreas, tempat pertemuan yang unik dan netral di station MRT yang merupakan sarana publik menunjukan jiwa egaliter yang merakyat kedua tokoh bangsa ini.
"Ketiga, pertemuan di tempat umum seperti ini, sekaligus menepis semua isu yang berkembang selama ini, seolah-olah pilpres ini harus diakhiri dengan rekonsiliasi bagi-bagi kursi di pemerintahan," ia menjelaskan.
Andreas melihat, pertemuan ini akan berdampak di masyarakat, bahwa urusan pilpres sudah selesai.
“Seperti kedua tokoh tersebut bilang kita kembali hidup berdampingan sebagai anak bangsa. Tidak ada lagi istilah kata “cebong dan “kampret,” yang ada adalah Garuda Pancasila,” ujarnya..
"Nantinya akan jelas kelihatan, siapa yang bermain di air keruh, yang masih mau memanfaatkan agenda Pilpres ini untuk memecah belah bangsa Indonesia," tambahnya.
