Home Ekonomi Moneter Membaik, Fiskal Belum Maksimal

Moneter Membaik, Fiskal Belum Maksimal

Jakarta, Gatra.com - Pertumbuhan investasi asing di Indonesia dipengaruhi oleh empat faktor utama. Keempatnya yakni stabilitas, growth, valuasi, dan sentimen pasar. 

"Menurut saya, apabila dilihat dari stabilitas segi moneter, Bank Indonesia (BI) sudah melakukan hal yang cukup baik," ujar Dewan Direksi PT. Ashmore Management Indonesia, Arief Cahyadi Wana, di Jakarta, Senin (15/7).

Namun, Arief menyayangkan, dari segi fiskal, pemerintah masih belum menggarap secara maksimal.

Baca Juga: OPEC Perpanjang Pengurangan Pasokan, Harga Minyak Naik

"Menurut saya, pemerintah masih harus bekerja keras untuk memperbaiki current account defisit (CAD). Tidak hanya dari segi market ekspor tapi value added dari komiditi itu sendiri," jelasnya. 

Stabilitas ekonomi yang diperoleh terkadang tidak sejalan dengan growth dari investasi. Kekurangan ini disebabkan banyak hal, salah satunya adalah suku bunga acuan yang masih tinggi.

Sementara itu, untuk valuasi dan sentimen masih memberikan dukungan positif bagi investor asing. "Jadi, bisa dikatakan Indonesia tengah berada di sweet spot," jelasnya. 

Baca Juga: Bos IMF Dicalonkan Jadi Presiden Bank Sentral Eropa

Sweet spot yang dimaksud ialah sentimen positif dari upgrade status investasi yang diberikan Standard & Poor's (S&P) dari BBB- menjadi BBB dan adanya stabilitas politik serta keamanan di Indonesia.

Arief memperkirakan, untuk semester dua dan di 2020, investasi di Indonesia akan mengalami perutumbuhan yang maksimal.

 

408