Home Gaya Hidup Dari Petualangan Imaji Hingga Rembulan yang Bersayap

Dari Petualangan Imaji Hingga Rembulan yang Bersayap

Medan, Gatra.com – Setelah sukses menerbit antologi Cerita Pendek (Cerpen) dengan tajuk Petualangan Imaji, Yayasan Pendidikan (YP) Parulian kembali meluncurkan antologi cerpen ke dua dengan judul, Rembulan yang Bersayap.

Antologi cerpen Rembulan yang Bersayap merupakan kelanjutan dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang sudah dilakoni YP Parulian dalam empat tahun terakhir. Konsistensi dalam gerakan literasi diharapkan dapat memberikan warna baru dalam dunia pendidikan yang dikembangkan YP Parulian.

Baca Juga: Goreskan Cerita Dalam Petualangan Imaji

"Saya berharap buku ini menjadi pemicu untuk sekolah kita, agar ke depan tak henti-hentinya menghasilkan karya baru. Kehadiran buku kedua ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh siswa di Sekolah Parulian untuk terus mengembangkan karakter mulia melalui program literasi," terang Sekretaris YP Parulian, Erika Siburian.

Erika mengatakan bahwa pihak sekolah telah menjadikan literasi sebagai budaya. Membaca, menulis, berbicara, menjadi kebiasaan di sekolah ini. “Siswa kita ajak untuk memahami pentingnya budaya literasi. Agar mereka dapat berkembang dan bertumbuh baik terlebih dalam berpikir,” terang

Baca Juga: Rumah Baca Oryza Sativa, Ruang Literasi Pelindung Peradaban

Apresiasi atas terbitnya buku kedua ini juga disampaikan Ketua Forum Masyarakat Literasi Indonesia (Formalindo) Sumut Hasban Ritonga. Ia mengaku sangat senang dan bangga kepada anak-anak di Sekolah Parulian yang telah menghasilkan dua buah buku kumpulan cerpen.

“Menulis untuk diterbitkan menjadi sebuah buku itu tidaklah gampang, diperlukan bahan bacaan yang tidak sedikit dan imajinasi yang kuat serta ketrampilan menulis yang memadai sehingga tulisan itu layak untuk diterbitkan," ungkap mantan Sekda Provinsi Sumatera Utara itu saat ditemui di Siantar.

Baca Juga: Soekirman, Orang Jawa Yang Mengistimewakan Batak

Konsultan Pendidikan Agus Marwan mengatakan, GLS di YP Parulian diimplementasikan di 16 sekolah dari tingkat SD, SMP hingga SMA dan SMK. Sebelum mengimplementasikan GLS, ratusan guru YP Parulian terlebih dahulu mendapat pelatihan active learning.

“Parulian melatih guru-gurunya agar mampu mendesain pembelajaran dengan mengintegrasikan literasi. Mereka harus menghubungkan topik pembelajaran dengan tantangan yang dihadapi di kehidupan sesungguhnya,” tukas Agus.

Reporter: Jon RT Purba

942