Home Internasional Tokyo Uji Coba Rekayasa Lalin menjelan Olimpiade

Tokyo Uji Coba Rekayasa Lalin menjelan Olimpiade

Tokyo, Gatra.com - Pemerintah Tokyo dan pihak terkait akan melakukan uji coba rekayasa lalu lintas (lalin) skala besar untuk menyambut gelaran Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralympic Games pada Senin pekan depan (22/7).

Uji coba tersebut akan melibatkan perjalanan pulang-pergi dan teleworking oleh Pemerintah Pusat dan anggota pemerintah Tokyo Metropolitan. Perusahaan swasta juga diminta untuk terlibat dalam tes tersebut. Selain itu, pengendalian lalu lintas akan diberlakukan di beberapa jalan, termasuk jaringan Metropolitan Expressway.

Dikutip dari Japantimes, Selasa (16/7), pihak berwajib akan meninjau hasil uji coba tersebut, untuk mempertimbangkan apakah dibutuhkan tindakan tambahan atau tidak.

Selama gelaran Olimpiade Tokyo dan Paralympics, kemacetan parah diprediksi akan terjadi di sekitar Tokyo Metropolitan area. Hal ini dipengaruhi oleh kedatangan para atlit dan orang-orang yang berasal dari pendukung masing-masing negara untuk mendukung timnya.

Baca juga: Alat Antipanas Olimpiade Tokyo 2020 Diuji Coba

Diperkirakan akan terjadi peningkatan dua kali lipat bagi pengguna Metropolitan Expressway saat berlangsungnya acara. Ini menjadi tantangan bagi pihak berwajib untuk memberikan layanan transportasi yang lancar selama gelaran Olimpiade Tokyo dan Paralympics tanpa mengganggu aktivitas korporat.

Pihak panitia Tokyo Games menargetkan untuk mengurangi kemacetan selama berlangsungnya acara sebesar 10% pada jalan utama, hingga 30% pada jalan tol.

Pada uji coba mendatang, pihak pemerintah setempat akan menguji coba selama 20 hari kerja dimulai dari 22 Juli hingga 2 Agustus, kemudian 19 Agustus hingga 30 Agustus yang dirasa sebagai waktu padat. Pada periode itu, sekitar 10 ribu pekerja akan diliburkan atau disesuaikan jam kerjanya.

Kemudian, untuk mengurangi kepadatan di kereta dan bus, pemerintah setempat menginstruksikan karyawannya untuk tidak pergi ke kantor menggunakan moda transportasi tersebut mulai pukul 8 hingga 10 pagi.

Pada 24 juli mendatang, tepatnya satu tahun sebelum pembukaan Olimpiade, diperkirakan akan terjadi peningkatan volume kendaraan yakni pada 26 Juli, 2 Agustus, dan 23 Agustus. Sebanyak 2.800 personel akan bekerja dengan cara teleworking. Jumlah karyawan yang akan bekerja pada empat hari tersebut, akan dikurangi sekitar sepertiganya dari total karyawan yang ada.

Baca juga: Saatnya Menuju Olimpiade Tokyo 2020

Pemerintah pusat mengatkan bahwa 10% staf mereka akan bekerja secara teleworking mulai dari 22 Juli hingga 2 Agustus. Untuk jalan tol, termasuk Metropolitan Expressway, empat simpang susun, termasuk salah satunya yang berlokasi dekat athlete village, akan ditutup pada 24 Juli dan 26 Juli. Di beberapa lokasi, jumlah jalur yang dapat digunakan juga akan dikurangi.

Pada sektor swasta, sekitar 1.900 perusahaan termasuk Toyota Motor Corp. dan Ajinomo Co. berjanji akan bekerja sama pada uji coba tersebut. Mereka akan mengatur jadwal kerja karyawannya dan mengubah jadwal pengiriman produk serta rutenya.

Pemerintah setempat mengatakan, perkiraan kemacetan yang dapat diatasi dengan rencana yang sudah ada, tidak akan diketahui hasilnya kecuali dipraktikkan. Pemerintah pusat beserta pihak lainnya berencana untuk menganalisis hasil dari uji coba tersebut, termasuk dengan mengajukan denda sebesar ¥1,000 atau sekitar Rp129.000 bagi kendaraan pribadi yang melintas di jalan tol.

123