Home Gaya Hidup Memiliki Gebyog, Memiliki Indonesia

Memiliki Gebyog, Memiliki Indonesia

Semarang, Gatra.com -  Penyelenggaraan Marung Seni #3 telah usai pada Minggu (14/7) malam lalu.  Saat itu puluhan warga Dukuh Gebyog, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang,  menyaksikan berbagai pertunjukan seni bertemakan anak dan lingkungan.

Sebelumnya, selama dua hari (Jumat-Sabtu) warga Gebyog menyelenggarakan beraneka kegiatan dalam rangkaian Marung Seni#3. Kegiatan itu antara lain sejumlah pertunjukan seni, resik (bersih) sendang, serta sarasehan tata kelola air dan fungsi seni di masyarakat.

Menurut mantan Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pemuda Gebyog), Sapianto (48), yang kerap disapa Pak Pi, Marung Seni merupakan sarana agar warga dapat berkumpul dan lebih peduli terhadap persoalan lingkungan.

“Kalau sudah kumpul kan bisa diajak rembukan tentang sesuatu. Tetapi yang diutamakan, sesuatu itu masalah lingkungan,” ujarnya saat diwawancarai Gatra.com.

Persoalan lingkungan di Gebyog, kata Pak Pi, bukan hanya tentang tata kelola air. “(Masalah lingkungan di Gebyog) kurangnya lahan terbuka hijau. Terus, masalah kepedulian terhadap sampah. Meskipun di sini sampah masih diatasi, kan suatu saat mengalami hal yang sama seperti wilayah lain.”

Setelah Marung Seni #3 berakhir, Sapianto berharap, warga Gebyog terinspirasi dan merasa memiliki lingkungan Gebyog. “(Harapanya) ya masyarakat lebih peduli terhadap kehidupan, kepercayaan diri, kemudian rasa memiliki terhadap Gebyog. Karena memiliki Gebyog sama dengan memiliki Indonesia begitu.”

Purnama Aji (MBG-Smg)

 

515