Home Politik 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara Penentu Lawan atau Kawan

4 Pilar Berbangsa dan Bernegara Penentu Lawan atau Kawan

Jakarta, Gatra.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan, menjaga Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara menjadi tugas bersama. Hal itu diungkapkannya saat membuka Raker Nasional Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional, hari ini.

"Urusan ideologi, bukan urusan TNI/Polri saja, atau bukan urusan Presiden saja. Kita semua ikut menjaga dan mengamalkan empat pilar berbangsa dan bernegara, itu harga mati," ujar Tjahjo di Hotel Aryaduta Tugu Tani, Jakarta, Selasa (16/7).

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang dimaksud adalah Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan adanya keempat pilar tersebut, maka seluruh elemen masyarakat mampu menentukan siapa kawan dan siapa lawan.

Baca Juga: Mendagri Himbau Seluruh Ormas Perkuat Empat Pilar Kebangsaan

"Sudah saatnya kita mampu menentukan sikap, mana yang lawan dan mana yang kawan. Lawan kita ya siapapun yang ingin memporakporandakan Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan ideologi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila," tegasnya.

Sebagai implementasi, Tjahjo mengatakan, ke depannya akan membuat forum-forum umat beragama serta forum-forum elemen masyarakat lain termasuk media pers ke daerah-daerah. Dia menilai hal itu setidaknya sebagai pengingat masyarakat terhadap hal-hal mendasar kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Kalau kita mau membangun [Indonesia] sebagai bangsa yang besar, hati-hati kita ini negara yang besar dengan jumlah penduduk yang besar. Masalah Pancasila itu sudah final, jangan diutik-utik lagi," katanya. 

Baca Juga: Jokowi Imbau Perwira Remaja Rawat Persatuan Bangsa

Selain itu, dia meminta para Kepala Daerah maupun Sekretaris Daerah untuk mampu membangun konektivitas dan membangun sinergi hingga ke tingkat satuan terkecil dalam pemerintahan untuk menjaga empat pilar tersebut. "Ini permasalahan yang masih menjadi pikiran saya. Sekda kalau buat sambutan untuk Gubernur atau kepala daerahnya coba selipkan menganai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Membuat Perda juga masukkan sila dari Pancasila, dijabarkan dalam program. Kalau begitu negara kita akan aman," jelasnya.

Tujuannya agar penguatan terhadap karakter dan wawasan kebangsaan harus diberikan porsi lebih seiring dengan tantangan bangsa yang semakin beragam.

Rakernas Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Acara dilanjutkan dengan sesi panel diskusi dengan menghadirkan berbagai narasumber dari Lemhanas, TNI Angkatan Darat, Kemendagri, hingga kalangan praktisi media.
 

1852