Jakarta, Gatra.com - Ombudsman menyesalkan manajemen krisis yang terjadi pada salah satu maskapai penerbangan Indonesia, yaitu Garuda Indonesia (GI), pasca managemen melaporkan dua orang penumpangnya kepada pihak kepolisian, yaitu Rius Vernandes dan Elwiyana Monica. 

Alasannya managemen GI dilaporkan atas tuntutan pencemaran nama baik.

"Karena Garuda ini BUMN, yang saya sesalkan adalah manajemen krisisnya. Ini adalah suatu krisis," kata anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, saat ditemui di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).

Alvin mengaku sempat meminta penjelasan sekilas dari pihak Garuda apakah benar ada menu yang tulisan tangan, terlebih untuk penumpang di bisnis class.

"Informasi yang sampai ke manajemen ini pun masih simpang siur. Saya khawatir informasi yang masih belum jelas ini dan sebagainya menjadi bahan pembuatan keputusan," ujar Alvin.

Menurut Alvin, Garuda Indonesia masih lemah dalam menangani krisis manajemen dan public communication. Sebab, laporan Garuda kepada pihak kepolisian dinilai tidak berdasarkan fakta yang lengkap dan terverifikasi kebenarannya.

"Inilah yang saya lihat Garuda ini masih sangat lemah dalam krisis manajemen. Informasi apa yang akan disampaikan kepada publik tidak terkelola dengan baik," jelas Alvin.

Pengelolaan suatu organisasi, lanjut Alvin, akan selalu berhadapan dengan kondisi krisis. Namun, yang membedakan manajemen yang baik dan buruk bukan besar atau kecilnya krisis, tapi bagaimana mengelola krisis itu sendiri.

"Kalau kita mengelolanya baik, krisis itu justru dapat dijadikan suatu berkah bagi kita," tambah Alvin.

Diketahui, Rius dan Elwi memposting menu makanan pada saat penerbangan mereka dengan Garuda Indonesia, yang dalam bentuk kertas ke akun media sosial instagram. Postingan mereka sempat viral dan menuai beragam komentar dari para netizen.

Managemen Garuda menganggap postingan itu telah mencemarkan nama baik Garuda Indonesia.