Home Teknologi Pasar Drone Diperkirakan Naik Hingga Mencapai US$14 Miliar

Pasar Drone Diperkirakan Naik Hingga Mencapai US$14 Miliar

Washington D.C., Gatra.com - Pasar drone non-militer di seluruh dunia, yang didominasi oleh produsen di Cina, diperkirakan penjualannya akan terus bertambah, bahkan hingga mencapai angka US$14,3 miliar selama dekade ke depan.

Menurut sebuah studi dari perusahaan analisis ruang angkasa, Teal Group, nilai pasar sendiri diperkirakan akan mencapai US$4,9 miliar tahun ini. Keuntungan ini diperoleh karena bertepatan dengan pembukaan wilayah udara Amerika Serikat (AS) oleh Administrasi Penerbangan Federal dan peningkatan penggunaan oleh industri komersial.

Laporan tersebut muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan dari Amerika Serikat dan perusahaan swasta AS. Mereka khawatir, Beijing dapat mengakses data sensitif dan rekaman gambar yang diambil oleh drone buatan Cina.

Baca Juga: Drone Jadi Ancaman Keamanan Penerbangan di Bandara

Analis Teal Group, Phil Finnegan, mengatakan bahwa produsen Cina memasok hingga tiga perempat pasar komersial dan konsumen dunia berdasarkan unit.

Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memperingatkan beberapa perusahaan AS terkait risiko terhadap data perusahaan, karena drone buatan Cina, demikian dilaporkan Reuters.

Pabrikan drone Cina, DJI, yang menjadi pusat kritik, menyebut masalah keamanan itu salah dan salah arah. "Pelanggan DJI memiliki kendali penuh dan lengkap atas data mereka," kata juru DJI, Michael Oldenburg.

Baca Juga: Pasca Penembakan Pesawat Drone AS, FAA Keluarkan Perintah Darurat

Studi tersebut juga menyebutkan bahwa segmen pasar utama untuk drone adalah inspeksi industri, yang mencakup konstruksi, energi, dan pertambangan. Mereka menggunakan drone untuk melakukan survei situs dan saluran transmisi. Penggunaan dalam pertanian dimanfaatkan untuk menyemprot tanaman dan menganalisis ladang.

Angkatan Darat A.S. pada 2017 menghentikan penggunaan drone DJI. Versi Senat dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional mencakup ketentuan yang melarang Departemen Pertahanan untuk tidak menggunakan drone Cina.

Cape, sebuah perusahaan yang berbasis di California yang menjual perangkat lunak drone ke berbagai lembaga penegak hukum, mengatakan bahwa hal tersebut akan menghentikan semua integrasi dengan DJI dan pembuat drone Cina lainnya.

 

346