Home Kesehatan Musik Dapat Bekerja Sebagai Pengganti Obat Penenang

Musik Dapat Bekerja Sebagai Pengganti Obat Penenang

Philadelphia, Gatra.com - Berdasarkan penuturan para peneliti di Amerika Serikat, mendengarkan lagu paling rileks di dunia sebelum operasi bisa sama baiknya untuk menenangkan saraf pasien seperti obat-obatan.

Dilansir BBC, Jumat (19/7) lagu itu ditulis untuk mengurangi kecemasan, tekanan darah, dan detak jantung. Dalam penelitian terhadap 157 orang, hal ini bekerja layaknya obat penenang.

Namun kebanyakan pasien mengatakan, mereka lebih suka memilih musik mereka sendiri. Menurut para dokter, headphone peredam bising membuat komunikasi semakin sulit.

Saat ini, Peneliti dari University of Pennsylvania, yang menulis dalam British Medical Journal (BMJ), ingin mengetahui apakah perbedaan jenis musik yang diberikan pada pasien akan membuat perbedaan hasil.

Para pasien dalam uji coba penelitian dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi obat midazolam, dan kelompok kedua diberikan lantunan lagu Weightless dari band asal Inggris Marconi Union selama tiga menit, sambil diberi obat bius untuk mematikan rasa pada bagian tubuh. Hasilnya, kecemasan pasien berkurang dengan jumlah yang sama di kedua kelompok.

Menurut para peneliti itu, merasa cemas sebelum operasi dapat memengaruhi pemulihan, karena hormon stres yang diproduksi dalam tubuh dapat meningkat. Namun pemberian obat penenang dapat memiliki efek samping dan perlu pemantauan secara terus-menerus oleh dokter. Pengobatan dengan musik justru sebaliknya, hampir tidak berbahaya dan tidak mahal.

Dr Veena Graff, asisten profesor anestesiologi dan perawatan kritis dari Fakultas Kedokteran Universitas Perelman Pennsylvania, mengatakan, musik menerangi area emosi otak, sistem penghargaan dan jalur kesenangan.

"Ini berarti pasien dapat berada di dunia mereka sendiri, mereka dapat merasa nyaman dan memiliki kontrol penuh," ujarnya.

Sebenarnya, musik telah menjadi alat yang tak ternilai dalam ilmu kedokteran selama bertahun-tahun. Hal ini telah digunakan selama operasi otak pada pasien seperti Musa dan Anna Marie, untuk memantau fungsi otak.

Selain itu, terapi musik juga telah membantu anak-anak yang menderita autisme. Bahkan, musik dapat membuka ingatan dan meningkatkan kehidupan penderita demensia.

Musik dapat menyembuhkan, menstimulasi, serta menenangkan pikiran dan tubuh dengan banyak cara. Tetapi, sampai sekarang, para ilmuwan belum memahami bagaimana caranya.

 

596