Home Internasional Kapal Perang AS Jatuhkan Drone Iran di Selat Hormuz

Kapal Perang AS Jatuhkan Drone Iran di Selat Hormuz

Washington D.C., Gatra.com - Sebuah kapal perang AS pada Kamis (18/7) menghancurkan drone atau pesawat tanpa awak milik Iran di Selat Hormuz setelah dianggap mengancam kapal perang AS, USS Boxer. Insiden itu menandai peningkatan ketegangan baru antara kedua negara kurang dari satu bulan setelah Iran menjatuhkan pesawat tak berawak Amerika di jalur laut yang sama dan Trump nyaris membalas dengan serangan militer.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump menyalahkan Iran atas tindakan provokatif dan menyulut permusuhan itu. Dia mengatakan AS menanggapi dalam rangka membela diri.

"Amerika Serikat berhak untuk membela personel, fasilitas, dan kepentingan kami. Kami menyerukan kepada semua negara untuk mengutuk upaya Iran untuk mengganggu kebebasan navigasi dan perdagangan global," kata Trump, dilansir AP News, Jumat (19/7).

Trump mengatakan USS Boxer, sebuah kapal serbu amfibi angkatan laut AS, mengambil tindakan defensif setelah pesawat Iran berada dalam jarak 1.000 meter dari kapal dan mengabaikan beberapa seruan untuk mundur. Pentagon mengatakan, insiden itu terjadi pada pukul 10 pagi waktu setempat di perairan internasional saat Boxer transit di jalur laut untuk memasuki Teluk Persia.

USA Boxer adalah satu diantara beberapa kapal Angkatan Laut AS di kawasan itu. Yang lain adalah USS Abraham Lincoln, sebuah kapal induk yang telah beroperasi di dekat Laut Arab Utara selama berminggu-minggu.

"Sistem udara tak berawak tetap mendekati Boxer dan berada dalam jarak yang mengancam. Kapal mengambil tindakan defensif untuk memastikan keamanan kapal dan awaknya," kata kepala juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman dalam sebuah pernyataan tertulis. 

Baik Trump maupun Pentagon tidak menjelaskan bagaimana Boxer menghancurkan droneCNN melaporkan bahwa kapal itu menggunakan gangguan elektronik untuk menjatuhkannya sebelum mengenai rudal.

Menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan kepada wartawan ketika ia tiba untuk pertemuan di PBB pada Kamis (18/7) bahwa ia tidak memiliki informasi tentang jatuhnya pesawat tanpa awak iran ini.

Kendati demikian, Zarif menyalahkan Washington atas meningkatnya ketegangan. Ia menyebut bahwa Iran dan AS hanya beberapa langkah menuju perang setelah Iran menjatuhkan drone Amerika sebelumnya.

"Kami hidup di lingkungan yang sangat menegenaskan. Amerika Serikat telah mendorong dirinya sendiri dan seluruh dunia ke dalam jurang yang sangat dalam. Trump berusaha membuat rakyat kami kelaparan dan menghabiskan harta kami melalui sanksi ekonomi," ujar Zarif.

AP News menyebut bentrokan di salah satu jalur laut tersibuk untuk lalu lintas minyak internasional mengarah pada resiko perang antara dua negara yang berselisih dalam berbagai masalah.

Setelah Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir Iran tahun lalu dan memberlakukan sanksi ekonomi tambahan, Iran telah banyak menggunakan pendekatan militer. Diantaranya Iran diduga menyabotase kapal tanker minyak Saudi dan lainnya di Teluk, menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak AS pada 20 Juni, dan meningkatkan dukungan bagi pemberontak Houthi di Yaman.

Sementara Departemen Keuangan AS mengatakan pada Kamis (18/7) bahwa pihaknya memberlakukan sanksi terhadap apa yang disebutnya sebagai jaringan perusahaan-perusahaan dan agen-agen yang terlibat dalam membantu Iran membeli bahan-bahan sensitif untuk program nuklirnya. Individu dan entitas yang ditargetkan atas sanksi itu berbasis di Iran, Cina, dan Belgia.

 

339