Home Milenial Korban MOS Taruna Palembang, WJ Bercita-cita Jadi TNI

Korban MOS Taruna Palembang, WJ Bercita-cita Jadi TNI

 

Palembang, Gatra.com – Korban Masa Orientasi Siswa (MOS) SMA Taruna Indonesia Palembang kedua, WJ meninggal dunia, Jumat (19/7) malam setelah enam hari mengalami kritis di rumah sakit. Dalam kenangan keluarga, anak kedua dari pasangan Nur Aina dan Suwito memang bercita-cita menjadi perwira TNI.

Karena itu, diceritakan Kuasa Hukum keluarga Korban, Firli Data, WJ aktif mencari sekolah-sekolah yang memungkinkannya menggapai keinginan tersebut, termasuk mencari profil SMA Taruna Indonesia. Setelah itu, ia pun memutuskan masuk ke sekolah tersebut.

"WJ sendiri ingin masuk sekolah taruna, karena jika sudah lulus bisa jadi anggota TNI. Sebelum mendaftar pun ia mencari tahu tentang profil SMA Taruna Indonesia," ujar Firli saat ditemui di rumah duka, Sabtu (20/7).

Namun, perjalanan tersebut terhenti saat WJ mengikuti kegiatan pengenalan sekolahnya. WJ meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif selama enam hari di RSRK Charitas Palembang.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/431166/millennials/korban-mos-taruna-palembang-lainnya-wj-meninggal-dunia

Dari pantauan Gatra.com di rumah duka yang beralamat di Jalan Pertahanan 4 Komplek Srimas Blok 16 Rt 52 Rw 03 Kecamatan Seberang Ulu (SU) II, Palembang telah banyak kerabat berdatangan guna turut berbela sungkawa, diantaranya unsur pendidik seperti SMP PGRI 1 Palembang, guru-guru hingga teman-teman semasa SMP nya tersebut.

Nampak juga di rumah duka Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Widodo, Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Sumsel, Bonny Syafrian, Kepala SMAN 4 Palembang, Moses, dan Kepala SMAN 3 Palembang, Purnawati.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/428905/millennials/polisi-tetapkan-pembina-mos-jadi-tersangka

Ditambahkan Firli, sejak masuk rumah sakit kondisi WJ yang merupakan kelahiran 7 Januari 2003 sudah tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia setelah menjalani operasi usus. Padahal, sepengetahuan keluarga, WJ dalam keseharian suka berolahraga. “Karena sudah sangat ingin menjadi anggota TNI, dia sering olahraga angkat barbel di rumah,” ungkapnya seraya memastikan jika  sampai dengan proses pemakaman, pihak sekolah belum ada yang datang menyampaikan berbela sungkawa, sementara pihak Yayasan sudah pernah datang ke rumah sakit guna membesuk korban. “Pihak yayasan pernah datang saat di rumah sakit, tapi jika pihak sekolah belum sama sekali datang,” ucapnya.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/428944/millennials/tersangka-kekerasan-di-mos-terancam-uu-perlindungan-anak

Pihaknya pun telah membuat laporan ke SPKT Polresta Palembang pada Jumat (19/7) malam. Dengan melapor ke Polresta Palembang, ia berharap agar pihak kepolisian dapat mengungkap kasus yang mengakibatkan WJ meninggal dunia. "Adapun bukti-bukti yang menjurus terjadinya penganiayaan, terdapat luka lebab dipunggung korban, dan juga dari daftar riwayat hidup almarhum tidak ada penyakit," pungkasnya.

 

 

Reporter : Else

 

236