Home Internasional Beberapa Akun Twitter Media Iran Diblokir

Beberapa Akun Twitter Media Iran Diblokir

 

Teheran, Gatra.com - Twitter menonaktifkan beberapa akun berita Iran tentang dugaan pelecehan terhadap pengikut agama Baha'i yang di-publish oleh Young Journalists Club (YJC), IRIB, IRNA, dan Mehr. 

Dilansir dari laman BBC, sebuah sumber di Twitter menyebut, akun itu dinonaktifkan karena diduga melecehkan agama Baha'i secara terkoordinasi. Baha'i merupakan agama minoritas di Iran.

Ada sekitar 300 ribu pengikut Baha'i di Iran. Namun, negara itu tidak mengakui sebagai agama resmi. Komunitas Baha'i mengatakan, ratusan penganutnya telah terbunuh sejak 1980-an. Kemudian tak sedikit yang dipenjara dan disiksa.

Selain itu, Komunitas Hak Asasi Manusia menyebut, penganut Baha'i hidup dalam kekangan pemerintah. Akses pendidikan bagi Baha'i sangat terbatas. Bahkan mereka dilarang melanjutkan pendidikan di tingkat universitas. Jika identitas sebagai penganut Baha'i diketahui, seseorang dapat dikeluarkan dari sekolah dan universitas.

Meski demikian, akun berita yang dinonaktifkan tak mempercayai hal itu. Mereka justru menyebut, akunnya diblokir akibat ketegangan antara Iran dengan negara barat.

YJC mengatakan, media Iran memang gencar memberitakan kapal tanker berbendera Inggris yang ditangkap Iran. Pemblokiran akun tersebut sebagai intervensi Inggris terhadap Twitter.

"Meskipun hubungan antara kedua peristiwa ini masih tidak pasti, banyak pengguna percaya ini terjadi karena tekanan Inggris pada operator jaringan sosial ini," tulis YJC.

Hal senada juga diungkapkan Mehr, kantor berita semi- resmi di Iran yang menyatakan, akun twitternya diblokir setelah menerbitkan berita soal kapal tanker Inggris di Selat Hormuz.

Iran menganggap kapal tanker itu melanggar aturan maritim internasional, sehingga perlu diamankan. Namun Inggris bersikeras bahwa penangkapan itu ilegal, dan meminta Iran melepaskan kapalnya.
 

323