Jakarta, Gatra.com - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina membuat beberapa negara ikut terdampak dari segi ekonomi, tak terkecuali dengan Taiwan. Negara ini bahkan telah menutup beberapa pabriknya akibat terkendala ekspor.
Menurut Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) John C.Chen akibat Perang Dagang AS-Cina, Taiwan mengalami kendala dalam mengekspor produk-produknya. "Taiwan tidak dapat lagi mengekspor dalam skala besar. Karena itu banyak pabrik-pabrik yang sudah buka di Taiwan ditarik lagi ke negara masing-masing. Bahkan ada yang dipindahkan ke Indonesia salah satunya adalah Pegatron," jelasnya di Jakarta hari ini, Minggu (21/7).
Menurutnya, Taiwan memang sedang membidik pasar Indonesia karena dinilai memiliki potensi pasar yang baik. "Bagi kami Indonesia merupakan market terbesar dan terbaik di Asia Tenggara," sambungnya. Selain Pegatron, Taiwan juga membawa produsen sepatu dari negaranya, Pou Chen Group di sektor bisnis manufaktur. Pabrik ini menurut John Chen akan mempekerjakan sekitar 100 ribu masyarakat lokal.
Soal promosi dagang, Taiwan juga cukup giat menggelar event pameran di Indonesia. Salah satunya adalah Taiwan Expo 2019 yang akan dihelat di Grand City Convex Surabaya, Jawa Timur pada 26-28 September 2019.
Pameran B to B dan B to C ini akan menghadirkan 200 exhibitor asal Taiwan diantaranya Taiwan Excellence, Taiwan Tourism Board, Taiwan Agriculture, Taiwan Medical, dll.
Selain display produk, Taiwan Expo akan menyelenggarakan Trade Meeting yang menghadirkan 120 buyer dan seler. Disana para buyer dan seller dapat saling membahas peluang investasi dan bertransaksi.
Lantas, mengapa Taiwan mulai melirik Surabaya untuk mempromosikan produknya? Menurut John Chen, Taiwan memandang Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Pulau Jawa yang memiliki potensi besar. "Sejak 2017, penyelenggaraan Taiwan Expo di Jakarta. Tahun ini Taiwan ingin melihat respon masyarakat Indonesia terhadap produk-produk Taiwan di Timur Pulau Jawa," pungkasnya.
Tak hanya membidik Indonesia, Taiwan juga mempromosikan produknya di Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand.