Home Gaya Hidup Ephorus Emeritus HKBP, Pdt WTP Simarmata Ajak Masyarakat Doakan YPKB

Ephorus Emeritus HKBP, Pdt WTP Simarmata Ajak Masyarakat Doakan YPKB

Medan, Gatra.com - Ephorus Emeritus gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKPB) Pdt. WTP Simarmata mengajak masyarakat mendoakan Yayasan Pelestari Kebudayaan Batak (YPKB) agar mampu mengemban tugas dan visi mulianya dalam melestarikan budaya Batak.

Menurut WTP, YPKB memilih mengemban tugas dan tanggungjawab moral yang mulia dengan menjadi lembaga yang fokus pada pelestarian nilai-nilai budaya Batak. "Mari semua yang kita di sini, bersama-sama mendoakan agar YPKB dapat mengemban tugas mulianya ini," kata WTP, saat mengukuhkan YPKB di Museum Negeri Medan, Jalan HM Jhoni Medan, Minggu (21/7).

Baca Juga: Soekirman, Orang Jawa Yang Mengistimewakan Batak

Tokoh agama yang baru terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tersebut mengapresiasi terbentuknya YPKB. Mantan ketua PGI Sumut tersebut berharap yayasan itu bisa benar benar sesuai harapan bisa melestarikan kebudayaan Batak. "YPKB diharapkan benar - benar bisa mewujudkan latar belakang terbentuknya yayasan yakni melestarikan kebudayaan Batak yang sudah mulai hilang," ujarnya.

Ketua Umum YPKB, Prof Albiner Siagian dalam sambutannya mengatakan, YPKB bermula dari sebuah grup di media sosial, bernama Grup Palambok Pusu-pusu (GP3). Grup ini, sambung Albiner memiliki kurang lebih 10 ribu anggota dan berkomunikasi dengan bahasa Batak. "Karena masukan dan melihat kebutuhan, anggota GP3, mengusulkan agar komunitas ini dibentuk menjadi sebuah yayasan," kata Albiner.

Baca Juga: Tokoh Batak Bentuk YPKB

Ditanya soal program ke depan, YPKB akan mengajukan agar muatan lokal masuk menjadi kurikulum di sekolah-sekolah yang ada di Kawasan Danau Toba. "Kami berjuang dan berupaya agar muatan lokal Batak masuk dalam kurikulum sekolah, khususnya di SD dan SMP," tambah Ketua Umum Dewan Pengawas YPKB, Hamonangan Tambunan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina YPKB, Jim Siahaan, menjelaskan, berdirinya YPKB ini sebagai bentuk keprihatinan dengan tergerusnya budaya Batak akibat gempuran zaman. "Saya juga baru menyadari bahwa ini masalah yang serius dan harus diperhatikan. Kita takut budaya Batak ini hilang beberapa tahun mendatang," kata Jim.

1732