Home Ekonomi PT Pos Indonesia Klarifikasi Kabar Kebangkrutan

PT Pos Indonesia Klarifikasi Kabar Kebangkrutan

 

Jakarta, Gatra.com- Dalam dua hari terakhir ini, PT Pos Indonesia menjadi pembicaraan di berbagai media online nasional. Hal ini karena pernyataan anggota DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka yang berujar, pemerintah harus memperhatikan PT Pos Indonesia yang sedang mengalami krisis keuangan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan, Benny Otoyo tidak lantas menyalahkan ucapan Rieke. Memang diperlukan keterlibatan pemerintah untuk melakukan proses penyehatan yang sudah lama tertunda.

Namun, ia menyayangkan munculnya berita PT Pos Indonesia pailit atau bangkrut. Benny menegaskan, hal tersebut tidak benar.

Beberapa bukti memperlihatkan kondisi keuangan perusahaan masih stabil. Pertama, rating korporat di kategori "A-". Kedua, rating Medium Term Note (MTN), "A-". Ketiga, semua hutang lancar. Keempat, tidak ada PHK karena restrukturisasi. Kelima, hak karyawan tidak tertunda, kenaikan gaji karena cost of living adjustment terus diterapkan.

Seputar isu tentang perusahaan meminjam sejumlah uang dari bank untuk membayar gaji karyawan, Utoyo langsung menyanggah hal tersebut.

" Membayar gaji termasuk dalam biaya operasi. Tapi bukan berarti pinjam uang untuk bayar gaji. Intinya tidak akan ada bank yang mau memberi pinjaman untuk tujuan bayar gaji," katanya melalui rilis yang diterima Gatra.com, Senin (22/7).

Ia menjelaskan, perputaran uang per bulan sekitar Rp20-an triliun. Saat ini, PT Pos Indonesia sedang bertransformasi dalam aspek bisnis, SDM, penguatan anak usaha, dan pengembangan produk.

" Perusahan struggle menghadapi disrupsi itu tidak unik dan wajar saja," tuturnya.

 

647