Jakarta, Gatra.com - Indonesia tengah berupaya manfaatkan bonus demografi. Menurut Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, bonus demogratif itulah yang menjadi penentu arah nasib Indonesia. Terdapat dua pilihan yakni, menjadi negara maju atau terpuruk sebagai negara yang gagal.
"Saat ini indonesia sedang mengalami masa yang dinamakan bonus demografi. Secara historis, pemuda itu sebagai penggerak perubahan. Jadi, berhasil atau gagalnya Indonesa nanti di masa depan, sangat bergantung pada para pemuda itu," ujar Dedek saat ditemui di kantor pusat Partai Rakyat Demokratik (PRD), Tebet, Jakarta Selatan, Senin (22/7).
Lebih lanjut, Dedek menjelaskan, seluruh kehidupan di Indonesia berada di tangan para pemuda yang berusia produktif dari segi kehidupan berpolitik atau pun keberlangsungan perekonomian Indonesia.
Keberhasilan kehidupan di Indonesia juga tidak lepas dari campur tangan pemerintah. Terutama dalam mengatur dan mengelola sistem yang berkaitan dengan para pemuda itu sendiri. Saat implementasi sistem berhasil, secara otomatis, Indonesia akan menjadi negara maju.
"Semua tergantung sama pemerintah juga. Kalau sistemnya dari pemerintah bagus, pemudanya dikelola dengan bagus. Indonesia bisa jadi negara maju," tambahnya.
Sebelumnya, Indonesia pernah berada pada masa yang serupa, yaitu saat masa Kerajaan Majapahit. Saat itu, Indonesia berada pada masa bonus demogratif, yang menurut para demografer, masa itu hanya terjadi, sekali dalam 400 tahun.
"Ini hanya berlangsung sekali dalam 400 tahun saja. Dan sebelum zaman sekarang, di Indonesia itu terjadi pada masa Majapahit. Pada saat itu, Majapahit begitu digdaya," tambah Dedek, yang juga seorang demografer itu.
