Home Ekonomi Pakai CPS, Pertamina Tingkatkan Stok Elpiji di Kepri

Pakai CPS, Pertamina Tingkatkan Stok Elpiji di Kepri

Batam, Gatra.com  – Demi mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), Pertamina mulai mengimplementasi Cashless Payment System (CPS) untuk agen dan pangkalan elpiji di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sistem ini juga untuk mendukung rencana distribusi elpiji tertutup yang akan ditetapkan pemerintah tahun depan.

Unit Manager Communication & CSR MOR I Roby Hervindo mengatakan, hingga bulan Juni 2019, konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram di wilayah Kepri mencapai 8 juta tabung. Sementara konsumsi elpiji non subsidi Bright Gas, 5,5 kilogram dan 12 kilogram mencapai 67 ribu dan 73 ribu tabung.

"CPS LPG adalah sistem untuk pangkalan melakukan transaksi pemesanan maupun pembayaran elpiji kepada agen secara non tunai. Sistem ini bermanfaat untuk meningkatkan kehandalan stok elpiji di tingkat pangkalan," katanya Selasa (23/7).

Keuntungan lainnya adalah agen elpiji dapat melakukan pencatatan transaksi secara aktual yang lebih akurat. 

Terus dengan pembayaran non tunai juga akan meningkatkan sisi keamanan lantaran pangkalan tidak perlu lagi mengumpulkan uang tunai untuk pembayaran. 

Hingga kini, 17 dari 22 agen elpiji di wilayah Kepri sudah menerapkan sistem transaksi non tunai itu. Sementara dari total 2.639 pangkalan, lebih dari 1.600 agen telah menerapkannya. 

"Kami optimis pada akhir tahun ini, penerapan cashless payment system mencapai 100 persen," kata Roby optimis.

Lalu untuk wilayah Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, dari 489 agen, 461 atau 94 persen sudah menerapkan sistem ini. 

Untuk pangkalan, lebih dari 16 ribu dari total 21 ribu atau 76 persen sudah menerapkannya sistem non tunai.

Di CPS ini, Pertamina bekerja sama dengan empat bank; Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Central Asia (BCA). 

Pada setiap aplikasi bank, akan terhubung host-to-host dengan Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3kg (Simol3k) Pertamina. 

"Integrasi sistem ini juga dapat mempermudah Pertamina memonitor penyaluran elpiji 3 kilogram yang disalurkan baik kepada agen maupun pangkalan yang ada,"terang Roby. 

461