Jakarta, Gatra.com - Gonjang-ganjing dinamika politik internal Partai Golkar sedang menjadi pembicaraan publik. Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan bahwa apa yang saat ini berlangsung di tubuh partai beringin masih dalam taraf biasa atau wajar.

"Sekarang ini masih dalam taraf dinamika biasa, tidak sampai ada perpecahan seperti ketika kami dulu, saya dengan Pak Aburizal Bakrie," katanya di Kampus IPDN, Jakarta, Selasa (23/7).

Baca juga: Agung Laksono: Munas Partai Golkar Digelar Desember

Menurutnya, yang saat ini terjadi dalam internal Partai Golkar hanya sebatas perbedaan pilihan. Bahkan, ia menyebutkan, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, tidak pernah mempermasalahkan perbedaan pilihan tersebut.

"Pak Airlangga juga sebagai ketum yang sekarang tidak pernah memberlakukan harus diberhentikan karena berbeda pilihan, demokratis aja silakan," ujarnya.

Ia melanjutkan, setiap calon ketua yang ingin berusaha sebanyak-banyaknya merupakan hal yang wajar. Nantinya, pemilihan ketua umum Partai Golkar tetap akan dilakukan melalui jalur demokrasi.

"Siapa pun setiap calon ketua umum pasti punya pandangan seperti itu, dan hasilnya selama itu demokratis bisa musyawarah, mufakat, lalu aklamasi atau bisa voting," kata Agung.

Baca juga: Beda Dukungan Ancam Posisi Ketua Golkar Riau

Selain itu, dia menyebutkan bahwa Partai Golkar bukan hanya sekadar mencari ketua umum. Namun, lanjutnya, Golkar mencari ketua umum yang siap menjadi calon presiden atau wakil presiden di tahun 2024 mendatang.

Ketika didesak sosok yang mumpuni untuk menjadi ketua umum yang sesuai dengan kriteria tersebut, Agung menyebutkan nama Airlangga Hartarto. "Ada, Pak Airlangga," ucapnya.