Purwokerto, Gatra.com – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali menggelar Internasional Summer Course (ISC) 2019. Kali ini, ISC bertajuk Traditional Herbal Medicine and Cosmetic.
Mahasiswa asing asal Malaysia, Filipina, Sudan dan Turki mengagumi budaya Indonesia, termasuk Banyumas, Jawa Tengah. Selama dua pekan mereka mempelajari obat herbal dan kosmetik Banyumas.
Dalam kesempatan itu, mereka juga tak segan belajar tari dan gamelan. Mahasiswa dari negara-negara sahabat itu juga mengamati pola perilaku masyarakat, termasuk cara makan, jenis makan yang disantap, serta alat makan yang digunakan.
“Pada tahun ini kita mengangkat tema 'Traditional Herbal Medicine and Cosmetic' karena tema ini sudah menjadi branding tema ISC untuk UMP,” kata Ketua Pelaksana ISC 2019, Novi Haryanti, Rabu (24/7).
Menurut dia, tema itu diangkat lantaran sedang populer. Tema tersebut juga diusung sebagai tema unggulan dari Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran UMP.
Dia mengatakan, hingga saat ini UMP telah tiga kali menyelenggarakan ISC dengan mendatangkan mahasiswa luar negeri. Selain berinteraksi dengan masyarakat, mereka juga dikenalkan dengan sejumlah budaya di Banyumas, termasuk membuat tempe mendoan, makanan khas Banyumas.
ISC 2019 dilaksanakan selama dua pekan dengan berbagai macam kegiatan, baik di dalam maupun di luar kampus. Beberapa dosen dari Fakultas Kedokteran UMP, Fakultas Farmasi dan Fakultas Pertanian menjadi narasumeber dalam kegiatan ini.
“Mereka berkesempatan membagi pengetahuan tentang bagaimana mengolah bahan herbal menjadi obat dan kosmetik ditinjau dari kandungan manfaat, dari aspek manfaat kesehatan dan tinjuan medis, serta bagaimana menumbuhkan tanaman obat dengan cara hidroponik dan organik,” katanya.
Mahasiswa dari Malaysia, Nurul Shahirah binti Zaihan, mengungkapkan kesannya yang mendalam soal mengenai budaya Banyumas. Terlebih, UMP telah banyak memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat Banyumas dan budayanya.
“Ini kali pertama saya datang ke UMP, Pengalaman ke sini sangat menarik. Karena di sini saya bisa belajar sesuatu yang baru dan selama dua minggu ini saya mendapatkan ilmu pengetahuan tentang Traditional Herbal Medicine and Cosmetic,” ucap Nurul.
Sementara itu, mahasiswa asal Filipina, Celsea Garcia, mengatakan bahwa pertunjukan tari yang disajikan sangat bagus. Dari berbagai seni yang ditampilkan itu, ia mengaku mudah mengenal budaya Indonesia.
Di luar itu, ia pun senang lantaran bisa mengetahui cara membuat losion dan lipstik dengan bahan herbal. Sebagai mahasiswa kimia, ia merasa banyak belajar dari pengalaman selama dua pekan.
“Saya sangat senang dengan aktivitas hari ini karena hari ini kita menyaksikan bagaimana cara membuat losion dan lipstik dan itu sangat membantu kami,” ujar Celsea.
