Home Politik Wakil Ketua DPR-RI, Agus Hermanto, Guru Besar ke-109 Unnes

Wakil Ketua DPR-RI, Agus Hermanto, Guru Besar ke-109 Unnes

Semarang, Gatra.com - Universitas Negeri Semarang (Unnes) menambah guru besar lagi setelah mengukuhkan Wakil Ketua DPR RI, Dr. Ir. Agus Hermanto, MM  sebagai guru besar kehormatan di bidang ilmu administrasi publik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unnes di auditorium Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, Rabu (24/7).

Setelah upacara  pengukuhan yang dihadiri  Menristekdikti Prof. Dr. Muhammad Nasir dan Ketua DPR RI, Bambang Susatyo, Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof. Dr. Fathur Rokhman MHum  menyampaikan bahwa  Dr. Ir. Agus Hermanto sebenarnya sudah mengajar di Unnes. Karena itu muncul ide untuk mengusulkannya menjadi profesor tidak tetap. Proses pun berjalan termasuk mengerahkan tim agar persyaratan terpenuhi.

"Artikel bereputasi internasional beliau punya lebih dari dua. Rekomendasi profesor sebidang di beberapa perguruan tinggi ada. Kemudian disidangkan di senat Unnes,” kata Fathur. Dengan pengukuhan itu, Agus Hermanto  menjadi profesor ke-109  di Unnes.

Dalam pidato ilmiahnya,  Agus Hermanto,  yang juga politikus Partai Demokrat, itu menyampaikan makalah yang berjudul “Manajemen Kebijakan Energi Panas Bumi di Indonesia”.

Ia memaparkan permasalahan krisis energi yang bisa melanda Indonesia serta solusinya ke depan. “Kami mendorong kepada pemangku kebijakan untuk mewujudkan kedaulatan energi pada masa depan yakni Indonesia harus lebih banyak beralih dari energi fosil menuju energi terbarukan yang berkelanjutan di antaranya energi dari panas bumi yang banyak terdapat di Indonesia” katanya  

Menurut Agus,  energi fosil pasti akan habis. "Saat ini saja,  kita impor energi yang menghabiskan jutaan dolar. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita  harus menggunakan energi bukan fosil."

Panas bumi, kata Agus,  merupakan salah satu alternatif pemanfaatan energi nonfosil. Bahkan, Indonesia bisa menghasilkan 29 ribu megawatt listrik dari panas bumi. "Kita punya kemampuan 29 ribu megawatt, namun baru termanfaakan 8 persen," katanya.

Pada tahun 2025 pemanfaatan geotermal diharapkan mencapai 23 persen. "Tanpa kesungguhan kita, tidak mungkin capai itu. Tergantung kita apabila geotermal menjadi primadona,  kita harus memberikan penguatan dan keberpihakan," kata Agus.

Sementara itu, dalam sambutannya, Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya geotermal sebesar 11.073 megawatt listrik (MWe) dan cadangannya sekitar 17.506 MWe.

"Untuk itu, kita memerlukan inovasi-inovasi cemerlang dalan memenfaatkan potensi panas bumi ini. Manajemen yang akuntabel, transparan, dan terencana dengan matang akan menjadikan potensi panas bumi kita menjadi sumber kemajuan bangsa dan kesejahteraan," katanya.

1056