Home Ekonomi Karena Penyakit Ini, Produksi Karet Turun

Karena Penyakit Ini, Produksi Karet Turun

 

 

Jakarta, Gatra.com - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Mahmud mengatakan, Ppemerintah menaruh perhatian pada mewabahnya penyakit gugur daun karet yang disebabkan oleh cendawan Pestalotiopsis sp. 

Menurut data Kementerian Pertanian per 16 Juli 2019, penyakit ini telah menyerang Provinsi Sentra Karet antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur seluas 381,9 ribu hektar. 

Angka tersebut meliputi serangan ringan seluas 149,6 ribu hektar dan serangan berat seluas 232,4 ribu hektar. Serangan penyakit ini diperkirakan akan terus bertambah.

“Pemerintah akan terus memantau dan memperbarui data serta informasi mengenai perkembangan serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis sp. berikut penanganannya,” kata Musdalifah kepada wartawan, di kantor kemenko Perekonomian, Rabu (24/7) di kantornya. 

Akibat dari serangan penyakit ini, tanaman karet mengalami gugur daun berulang dalam periode yang panjang. Bahkan di luar periode gugur daun alami yang secara langsung menurunkan produksi.

Musdhalifah menjelaskan,  Indonesia memiliki perkebunan karet dengan luas mencapai 3,66 juta ha pada tahun 2017. Luasan tersebut memberikan kontribusi produksi sebesar 3,68 juta ton dan produktivitas 1,19 ton/ha. 

Menurutnya, perkebunan karet Indonesia didominasi oleh perkebunan rakyat (85%) dan menciptakan lapangan kerja bagi 2,5 juta KK dengan rata-rata luas kepemilikan + 1,25 ha. Karet merupakan salah satu andalan ekspor yang berkontribusi besar terhadap devisa negara. Volume ekspor mencapai 2,99 juta ton dengan nilai US$ 5,10 Milyar.

Adapun mengenai harga karet, Ia menjelaskan, telah mengalami peningkatan sejak bulan Januari 2019. Saat ini, harga karet TSR 20 di tingkat internasional berada di atas USD1,4/kg. 

“Pemerintah akan terus menjaga produktivitas dan harga karet alam, termasuk dengan menangani penyakit gugur daun karet ini, peremajaan karet rakyat, maupun upaya-upaya lainnya” pungkas Musdhalifah. 

 

156