Home Politik Ketua APTRI Sebut Isu Mafia Tetes Terlalu Berlebihan

Ketua APTRI Sebut Isu Mafia Tetes Terlalu Berlebihan

 

Jakarta, Gatra.com - Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen mengatakan, isu tentang mafia di sektor gula terlalu berlebihan. Pernyataan itu disampaikan Soemitro kepada Gatra.com pada saat usai rapat kerja dengan Komisi VI (23/7).

"Ga ada, itu terlalu berlebihan," kata Soemitro.

Sebelumnya, salah satu anggota Komisi VI DPR RI mengatakan bahwa etil alkohol (etanol) produksi dalam negeri memiliki harga jual yang terlalu tinggi, bisa jadi karena peran serta mafia di dalamnya.

Harga jual produksi etanol dalam negeri Rp11.000, sedangkan kalau impor dari Pakistan cuma Rp9.600. Harga tinggi itu disinyalir karena ada campur tangan mafia tetes.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia ingin membuka kerja sama dengan pemerintah Pakistan dalam impor etil alkohol atau etanol dengan menghilangkan tarif cukainya menjadi 0 persen, yang sebelumnya berjumlah 30 persen.

Namun, wacana itu ditentang oleh Asosiasi Spiritus & Ethanol Indonesia (ASENDO), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).

Harga etanol yang murah dari Pakistan, kata Untung, juga tidak lepas dari produksi mereka yang berlimpah di sektor tersebut. Pakistan menyentuh angka 900 juta liter produksi etanol, sedangkan Indonesia hanya 180 juta.

"Tapi kita tidak ada urgensi mengimpor etanol. Produksi etanol di Indonesia itu 180 juta, lalu dikonsumsi masyarakat kita cuma 90 juta. Artinya, kita surplus 90 juta, dan justru kita ini mengekspor etanol," kata Untung.

Sedangkan menurut Soemitro, impor etanol ini sama saja memenggal kepala petani tebu. "Harga jual gula kita (petani gula) sudah rendah, masa untuk etanol pun kita harus bersaing dengan impor," jelas Soemitro.

MUI sendiri menolak karena ini secara langsung berkaitan dengan penyalahgunaan alkohol. Ketua MUI, Lukmanul Hakim mengatakan, dengan tarif impor dipangkas menjadi 0% berarti harga minuman keras bisa lebih murah. 

Tetes atau molasis, kata Untung Murdyatmo berwarna hitam kecoklatan. Itu hasil dari proses pengolahan gula. Terdapat dua jenis hasil produksi dari tebu. Pertama adalah air tebu yang mengkristal, itu adalah gula pasir. Lalu air tebu yang mengental, itu bernama tetes. Keduanya merupakan produksi yang dihasilkan para petani tebu. 

474