Home Politik Perkuat Operasional, Teroris JAD Rela Jual Barang Mewah

Perkuat Operasional, Teroris JAD Rela Jual Barang Mewah

Jakarta, Gatra.com - Polisi terus mengembangkan aliran dana yang diterima jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Selain luar negeri, penyidik juga tengah melacak jejaring dana dari dalam negeri. 

Pada 2016-2017 lalu, polisi menemukan sebanyak 12 aliran dana dari lima negara yang masuk ke pengendali atau mastermind JAD Indonesia, Saefulah. Dari data inilah polisi berusaha mengurai lebih dalam siapa penyandang dana untuk kelompok berbahaya ini. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, penyandang dana JAD disinyalir berasal dari berbagai daerah. Diantara mereka bahkan rela menjual barang mewah untuk membantu operasional JAD. 

"(Aliran) JAD yang di Sibolga juga ada, JAD Jawa Tengah juga ada yang sampai menjual mobilnya kemudian menggadaikan tanahnya untuk operasional kelompok mereka. Itu masih kita dalami," jelas Dedi saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/7).

Dedi mengatakan, polisi juga masih memburu terduga teroris lainnya, Abu Saidah, guna 'menyapu' jaringan terbawah JAD. Dari Abu Saidah, Dedi memprediksikan aliran dana JAD akan semakin mudah terurai.

"Kalau Abu Saidah ketangkep, maka akan didapat lagi keterangan dari Abu Saidah jaringan-jaringan di bawahnya. Kalau sudah ketangkep semua akan terurai (aliran dananya)," terangnya.

Abu Saidah sendiri diyakini sebagai anggota JAD yang terafiliasi ISIS. Ia pernah diminta Saeful bertemu dengan Novendri, anggota JAD yang sudah diringkus pada Kamis (18/7) lalu di Padang, untuk memberikan uang sejumlah Rp18 juta.

Dari uang tersebut, Novendri memberikan Rp16 juta ke pimpinan JAD Bekasi, Bondan. Bondan sempat membuat bom high explosive untuk diledakkan di aksi 21-22 Mei di gedung KPU dan Bawaslu. Namun, Bondan sudah dicokok polisi pada pencarian 8-14 Mei lalu.

Selain menyalurkan dana ke Novendri, Abu Saidah juga diduga pernah bertemu dengan adik ipar pelaku Bom Bali I Dulmatin, Heru Kuncoro alias Uceng di Bogor pada Desember 2018 lalu l. Di sana, Abu Saidah memberikan uang Rp30 juta guna biaya pemberangkatan Uceng ke Khorasan, Afghanistan, markas akhir ISIS.

288