Home Ekonomi Petani Muba Belajar Mengelola Sawit Jadi Gula Sawit

Petani Muba Belajar Mengelola Sawit Jadi Gula Sawit

 

Palembang, Gatra.com – Petani kelapa sawit Musi Banyuasin (Muba) bersama dengan Wakil Bupati Beni Hernedi berkunjung ke Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara, Rabu (24/7) guna mempelajari pembuatan gula sawit yang berasal dari batang pohon sawit hasil peremajaan.

Beni mengatakan petani Muba sangat tertarik untuk mengelola batang sawit menjadi gula sebagaimana yang telah dilakukan oleh petani di Serdang. Untuk kemudian, kemampuan tersebut dapat dipraktekkan langsung oleh petani Muba. Apalagi, di Muba, petani kelapa sawit mendominasi perekonomian daerah. Kemampuan pengelolaan tanaman sawit diharapkan juga mendorong perekonomian petaninya.

"Kami ke sini ingin belajar dan bekerjasama, karena masyarakat di Muba juga banyak yang berusaha dari sektor perkebunan sawit. Pemerintah tengah mendorong agar petani sawit lebih sejahtera melalui pengembangan kegiatan ekonominya," ungkapnya.

Pemkab Muba tengah genjar melaksanakan program peremajaan sawit rakyat yang telah dimulai dua tahun lalu dan diresmikan langsung oleh Presiden, Joko Widodo. Selain itu, Kabupaten Muba juga mengembangkan pengelolaan sawit menjadi biofuel.

"Komoditas sawit Muba terus kami kembangkan dengan berbagai kegiatan industri hilirnya," ucap Beni yang didampingi Kepala Dinas Perkebunan Muba Iskandar Syahrianto MH, Camat Sungai Lilin Ibu Emilia Aprilita dan para petani pengurus koperasi.

Dalam sambutannya, Sekda Sergai, Hadi Winarno mengapresiasikan langkah yang dilakukan pemerintah Muba guna mengembangkan sawit lebih bermanfaat. Kabupaten yang baru berusia 16 tahun tersebut, telah mengembangkan pengelolaan gula sawit yang terbuat dari air nira pohon sawit sejak lima tahun terakhir. “Kami pun melakukan modernisasi alat, melakukan penelitian terhadap produk dari pohon sawit menghasilkan gula secara optimal,” ujarnya.

Proses pembuatan gula sawit bermula dari pembersihan batang sawit yang berusia 20-30 tahun (peremajaan). Pucuk pohon tersebut dikupas sehingga kelihatan daging bagian dalam lalu diiris-iris dan diperas sehingga menghasilkan air nira yang ditampung bersama dengan ember plastik. Proses pembuatan air nira ke gula membutuhkan waktu merebus selama 5 jam dengan komposisi 50 liter air nira yang ditempatkan pada kuali besar akan menghasilkan 15 kg-20 kg gula sawit, tergantung kualitas batang wasitnya.

Usai disambut, petani melihat langsung produksi gula sawit di Desa Melati Kecamatan Perbaungan, dan sebelumnya meninjau pengambilan kecambah bibit sawit PT. Socfin Indonesia.

 

 

1723