Home Ekonomi HBDI Segera Hadir, Kemendag Perkirakan Omzet Naik 20%

HBDI Segera Hadir, Kemendag Perkirakan Omzet Naik 20%

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan transaksi dan omzet peritel di pusat perbelanjaan di Indonesia naik 20% saat digelar Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI). 

Inspektur Jenderal Kemendag, Srie Agustina mengatakan HBDI menjadi momentum emas bagi anggota Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) yang bergerak di sektor ritel, kuliner, dan hiburan. 

"Paling tidak kalau kita lihat geliat konsumen untuk belanja, diperkirakan omzet meningkat sekitar 20 persen, antara 10-20 persen. Maksudnya peningkatan transaksi, jadi omzet meningkat, ujarnya pada konferensi pers di Gedung Kemendag, Gambir, Jakarta, Kamis (25/7).

HBDI diharapkan dapat meningkatkan konsumsi domestik dan menciptakan peluang lebih besar untuk perkembangan dan kemajuan UKM, pelaku ekonomi kreatif, pusat perbelanjaan, dan pelaku bisnis ritel di seluruh Indonesia. 

Srie mendorong para pelaku usaha untuk mempromosikan produk-produk dalam negeri secara lebih serius. Sehingga produk dalam negeri dapat dikenal dan dapat bersaing dalam kancah global.

"Semoga ke depan HBDI dapat digelar secara rutin serta menjadi acara ikonik rutin setiap tahun seperti Black Friday di Amerika Serikat atau Boxing Day Sale di Inggris, tuturnya. 

HBDI merupakan acara tahunan HIPPINDO yang diluncurkan pertama kali pada 2017 sebagai kegiatan tahunan Indonesia Great Sale. Kegiatan HBDI kedua telah berlangsung secara nasional dan dipusatkan di Palembang bertepatan dengan perayaan ASIAN Games 2018 pada 8 Agustus - 2 September 2018. 

Selanjutnya, HBDI ketiga akan berlangsung secara nasional pada 1631 Agustus 2019 nanti. Pada gelaran tahun ini, HBDI mengangkat tema Merah Putih Fun Pesta Diskon Persatukan Bangsa. 

HBDI rencananya akan dibuka Presiden Jokowi pada 15 Agustus 2019 mendatang di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Pada pembukaan HBDI, akan digelar Parade Merek Lokal Indonesia 2019 yang menampilkan berbagai produk yang menjadi  tulang punggung perekonomian dan pendapatan devisa negara.
 

99