Jakarta, Gatra.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mempromosikan kota Ambon sebagai pemohon Kota Musik Dunia pada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam acara "Update From the Region (UFTR): Ambon Night 2019".

"Kami sangat senang untuk menyuguhkan "Update From the Region", Ambon (sebagai) kota musik. Sebagaimana kita mengingat kembali Pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus pada industri kreatif dan salah satunya adalah musik," ucap Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Cecep Herawan.

Cecep menerangkan alasannya untuk mendorong Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Menurutnya kota yang kerap dijuluki "Ambon Manise" itu sudah terdepan dalam membudayakan musik. Ia mengibaratkan Ambon dan musiknya sebagai hal yang identik.

Dari sisi ekonomi, ia menyebutkan pentas industri musik perlu digaungkan. Hal tersebut dikarenakan musik membawa potensi ekonomi yang dapat dieksplorasi lebih jauh.

"Kemlu mendukung dan mendorong Ambon untuk menjadi bagian dari jaringan kota musik. Kami percaya diri bahwa Ambon masuk ke dalam nominasi tahun ini," katanya.

Ia juga sempat menyinggung soal keanggotaan tidak tetap Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Sebagai anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020, Indonesia menurutnya perlu memainkan peranan dalam perdamaian dan keamanan dunia.

"Oleh karena itu, kami juga percaya bahwa musik adalah salah satu alat yang efektif untuk menciptakan perdamaian dunia," ujarnya.

Pada September 2019 mendatang Ambon juga akan didaulat menjadi tuan rumah Konferensi Musik Pasifik 2019. Berkaitan dengan hal tersebut, Cecep mengundang para misi diplomatik yang hadir di acara untuk dapat hadir di acara Konferensi Musik Pasifik 2019 nantinya.