Home Politik Polri Tegaskan Tak Ada Motif Dendam dalam Insiden Penembakan Polisi di Cimanggis

Polri Tegaskan Tak Ada Motif Dendam dalam Insiden Penembakan Polisi di Cimanggis

 

Jakarta, Gatra.com - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra menjelaskan, tak ada motif dendam pribadi dalam insiden penembakan polisi di Polsek Cimanggis. Asep menambahkan, tragedi itu murni karena kesalahpahaman.

"Tidak ada (dendam), jadi ini tidak dilatarbelakangi dengan persoalan sebelumnya. Tetapi memang terjadi sesaat itu karena ada kesalahpahaman. Komunikasi yang tidak ada kesepakatan, lalu berujung pada amarah," kata Asep di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/7).

Asep melanjutkan, penembakan sesama polisi itu dilakukan berdasarkan emosi belaka. Dalam kasus ini, Brigadir RT, disebut Asep emosi karena ditolak permintaannya oleh Bripka RE.

"Saya kira pada tingkat emosi orang tertentu kan cara pengendaliannya berbeda-beda. Mungkin pada saat itu sangat memuncak marahnya begitu ditolak permintaan itu. Mungkin juga karena dia mendampingi suadaranya, Sdr Zulkarnaen, orang tua FZ itu, kemudian ada ketersinggungan," ujarnya.

Sebelumnya, dilaporkan Bripka RE, yang dikenal anggota Samsat Polda Metro Jaya (PMJ) mengamakan salah seorang yang diduga pelaku tawuran FZ, dengan barang bukti sebilah celurit, di Polsek Cimanggis, sekitar pukul 20.30 WIB, Kamis (25/7).

Tak lama berselang, datang orang tua pelaku bersama anggota polisi lainnya, Brigadir RT dan brigadir R. Kemudian, mereka ke ruang Sentra Pelayananan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polsek Cimanggis. Disana, Brigadir RT meminta agar FZ bisa dilepaskan, dengan alasan dapat dibina oleh keluarganya.

Namun, menurut sumber, Bripka RE sepertinya enggan untuk melepas dan meminta kasus tersebut dilanjutkan dengan diproses penyelidikan, karena yang melaporkan kejadian adalah dirinya, Bripka RE.

Rupanya terjadi perselisihan antara Bripka RE dengan Brigadir RT. Cekcok itu membuat Brigadir RT tidak dapat menahan emosinya. Dia pun ke sebuah ruangan lain di Polsek dan mengeluarkan senjata jenis HS 9 dan menembak Bripka RE.

Dikabarkan ada tujuh kali tembakan mengarah ke Bripka RE, sebagaimana temuan barang bukti selongsong di TKP.

Korban Bripka RE terluka tembak dibagian pada dada, leher, paha, dan perut.

"Korban meninggal di lokasi," kata sumber Gatra.com.

Tim dari Mabes Polri langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. 

 

 

188