Home Internasional Penutupan KBRI Yaman Bersifat Sementara

Penutupan KBRI Yaman Bersifat Sementara

Jakarta, Gatra.com - Indonesia dikabarkan telah menonaktifkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman. Tindakan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2015. Penyebabnya, kondisi tidak kondusif yang tak kunjung reda, sehingga KBRI perlu dipindahkan ke Oman. Terlebih, mayoritas Warga Negara Indonesia (WNI) di Yaman merupakan mahasiswa. 

"Sebenarnya tahun 2015 saat kita dalam proses evakuasi WNI di sana. Kita sudah menilai bahwa Yaman sudah tidak lagi kondusif untuk masyarakat kita, untuk WNI kita. Dan setelah semakin terbukti bahwa yaman tidak lagi kondusif untuk masyarakat kita, kemudian diputuskan untuk memindahkan perwakilan kita ke Muscat di Oman," ucap Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah di Ruang Palapa, Kemlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).," ucap Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah di Ruang Palapa, Kemlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).

Kata Faiza, sejauh pantauan KBRI disana, WNI yang berhasil dievakuasi sejumlah 2.632 orang. Namun, beberapa diantaranya sudah dipulangkan ke tanah air dan berpindah ke negara lain untuk melanjutkan studinya. 

Jadi, menurutnya, keputusan untuk menonaktifkan KBRI Yaman, sudah diambil sejak 2015. Namun kemudian ada pemindahan aktivitas ke kota Salala. Akhirnya disepakati pengalihan sepenuhnya ke Muscat.

"Namun, untuk kepentingan adminisitratif perlu dikeluarkan Kepres. Jadi istilahnya sebenarnya bukan menutup, tapi menonaktifkan untuk sementara," katanya.

 

 

449