Home Internasional Erdogan Siapkan Program Pengganti Jet Tempur F-35 Amerika

Erdogan Siapkan Program Pengganti Jet Tempur F-35 Amerika

Istanbul, Gatra.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan menanggapi soal dikeluarkannya Turki dari program jet tempur F-35 bersama NATO. Ia menyatakan akan beralih ke negara lain untuk mendapatkan kerja sama penyediaan jet tempur setelah Amerika Serikat menolak untuk menjual jet F-35 kepada Turki. 

Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/7), keputusan itu diambil AS setelah Ankara memutuskan untuk membeli dan menerima pengiriman rudal S-400 milik Rusia yang dianggap Washington sebagai buah ancaman. 

"Apakah kamu tidak memberi kami F-35?. Baik, maafkan kami, tapi sekali lagi kami harus mengambil tindakan tentang masalah ini dan kami akan mencari (jet) ke negara lain”, ujar Erdogan. 

Washington juga mengancam akan menjatuhkan sanksi pada Turki, meskipun Ankara telah mengabaikan peringatan tersebut. Erdogan malah menaruh kepercayaan terhadap komentar simpatik Donald Trump yang mengatakan bahwa Turki telah diperlakukan tidak adil. 

Meski demikian bukan berarti Trump akan mengesampingkan sanksi terhadap Turki. Erdogan juga berbicara terbuka bahwa dirinya yakin para pejabat AS akan bertindak realistis soal ancaman pemberian sanksi terhadap negaranya. 

Selain itu, Erdogan juga sempat menyinggung bahwa Turki akan mempertimbangkan kembali pembelian pesawat Boeing canggih dari Amerika Serikat.

"Bahkan jika kita tidak mendapatkan F-35, kita akan membeli 100 pesawat Boeing canggih, perjanjian itu (telah) ditandatangani. Saat ini salah satu pesawat Boeing telah tiba dan kami sudah melakukan pembayaran, kami adalah pelanggan yang baik. Namun, jika keadaan terus seperti ini, kita harus mempertimbangkan kembali perjanjian," katanya. 

Konglomerat negara bagian Rostec Rusia mengatakan Rusia akan siap untuk memasok jet SU-35 ke Turki jika Ankara memintanya. Namun para pejabat Turki mengatakan belum ada pembicaraan dengan pihak Moskow, terkait alternatif pengadaan jet F-35 tersebut.

Hubungan antara Ankara dan Washington mengalami ketegangan karena sejumlah persoalan. Sebelumnya Turki sempat meradang karena dukungan AS terhadap milisi Kurdi YPG di Suriah, yang nyata-nyata menjadi musuh Ankara. 

Turki telah memperingatkan bahwa pihaknya akan melancarkan operasi militer di Suriah utara untuk memusnahkan YPG yang tidak setuju dengan Washington mengenai zona aman yang direncanakan di kawasan tersebut. 

Namun Erdogan mengatakan bahwa Turki telah meningkatkan penyerangan sekaligus bertekad untuk menghancurkan "koridor teror" timur dari sungai Efrat di Suriah.

1046