Home Gaya Hidup Spotlight Theatre Memotret Kekinian Lewat Lakon

Spotlight Theatre Memotret Kekinian Lewat Lakon

Jakarta, Gatra.com - Spotlight Theatre sebuah komunitas non-profit yang mayoritas beranggotakan kaum milenial akan menggelar lakon ketiga bertajuk "Kirana" di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 23-25 Agustus mendatang. 

Penulis naskah "Kirana" Hadyus Santoso mengatakan penyusunan naskah drama pertunjukan itu berdasarkan pada pengamatan yang ia temukan di lapangan. "Drama ini saya tulis berdasarkan pengamatan saya sendiri mengenai pergeseran nilai budaya sekarang yang kental dengan narsisisme dan individualisme," katanya saat ditemui usai konferensi pers di Grand Indonesia, Jakarta (26/7).
 
Lebih lanjut, ia mengatakan pentas "Kirana" akan menyuguhkan lokalitas dengan mengusung budaya Yogyakarta sebagai perspektif budayanya. Salah satu tantangan yang ditemuikan selama proses latihan adalah bagaimana memerankan dan menghidupkan karakter Jawa sesungguhnya dalam diri pemain. 
 
 Martini Murti (50), konsultan budaya Jawa dan gerak tari mengatakan kelompok pemain pentas tersebut harus berlatih sungguh-sungguh untuk memerankan tokoh sesuai yang diinginkan.
"Kelompok kita ini semuanya warga Jakarta, dan lidahnya mereka itu, ya, Jakarta dan bahasa Inggris. Ini adalah tantangan yang paling sulit. Kita perlu latihan sampai tiga bulan lebih untuk belajar budaya Jawa ini, lama sekali itu," ujarnya.
 
Spotlight Theatre menyadari bahwa budaya Barat dan Timur memiliki wajah dan corak yang berbeda. Oleh karenanya pada lakon "Kirana" kali ini, terang Haydus, ia akan menggabungkan perpaduan itu.
 
Untuk pementasan yang ketiga ini, Spotlight Theatre turut dibantu oleh sutradara teater kesohor Ibas Aragi, serta arahan vokal dari Sylvia Wiryadi.
306