Home Politik Inilah Suara Dosen Lokal terhadap Rencana Dosen Asing

Inilah Suara Dosen Lokal terhadap Rencana Dosen Asing

 

Jakarta, Gatra.com- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) berencana memberdayakan lebih banyak dosen asing untuk mengajar di Indonesia pada 2020. Hal ini menimbulkan pro dan kontra dari beberapa dosen lokal.

Dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Bunda Mulia, Sandy Allifiansyah menuturkan, program tersebut memiliki sisi positif. Alasanya, ini membuat lingkungan kampus menjadi semakin hidup. Memicu dosen lokal agar memiliki kualitas yang sama dengan dosen asing.

" Dengan adanya dosen asing, aura internasionalnya bakal lebih kerasa. Itu bgus buat akademik," ujarnya kepada Gatra.com, Jumat sore (26/7).

Berbeda pendapat dengan salah satu dosen dari IAIN Batusangkar, Zafirah Uyun menilai, kebijakan tersebut malah akan berdampak buruk. Menurutnya, pengadaan dosen asing menandakan pemerintah tidak percaya kepada kemampuan dosen lokal.

" Apalagi [menggunakan] Bahasa Indonesia, ini bahasa induk dan yang tau pasti seluk beluknya orang Indonesia. Meski dianggap kurang kompeten, kan ada forum peningkatan kompetensi dosen. Ini aja yang harusnya digenjot," katanya ketika dihubungi Gatra.com, Jumat (26/7).

Zafirah berujar, seharusnya pengadaan dosen asing sesuai kebutuhan.Semisal native speaker untuk program bahasa asing. Itu diperbolehkan selama tidak terdapat tenaga ahli lokal yang sesuai kualifikasi.

Menjadi persoalan ketika dosen asing diberikan porsi mengajar yang lebih banyak dibandingkan dosen lokal. Apalagi ketika status mereka bisa tergolong dosen tetap. Tentunya ini akan merugikan dosen lokal.

Mengacu ke negara lain, Sandy melihat dosen asing di Thailand umumnya hanya visiting lecturer atau mengajar mata kuliah tertentu saja. Pimpinan universitas dan kepala akademik tetap dipegang orang lokal, sehingga disana tidak ada persaingan antara dosen lokal dan dosen asing.

"Perlu dibikin aturan yang jelas dari Kemenristekdikti supaya enggak ada persaingan," ucap dosen yang saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral di salah satu universitas di Bangkok.

 

 

863