Home Ekonomi INDEF: Produk CPO di Pasar Eropa Sulit Tergantikan

INDEF: Produk CPO di Pasar Eropa Sulit Tergantikan

Jakarta, Gatra.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah mengatakan usulan bea masuk biodiesel oleh Uni Eropa diprediksi menyebabkan kebutuhan minyak kelapa sawit (CPO) Eropa menurun.

Namun ia berpendapat produk CPO dinilai masih sulit untuk digantikan. "Bisa (digantikan) tapi (biaya) lebih mahal," ujarnya kepada Gatra.com pada Sabtu (27/7). Ia menambahkan akan ada peralihan konsumsi biodiesel dari CPO menjadi bahan lain seperti biji bunga matahari yang diproduksi di Eropa Timur.

Rusli beranggapan usulan tersebut merupakan bagian dari rencana Uni Eropa untuk mengurangi penggunaan biodiesel secara bertahap dan mengalihkannya kepada mobil listrik.

Hal tersebut berkaitan dengan target Uni Eropa untuk mengurangi emisi sebesar 40% dibandingkan 1990, mencapai tingkat penggunaan energi alternatif sebesar 32%, dan meningkatkan efisiensi energi sebesar 32,5% pada 2030.

"Ini politiknya UE yang membuat biodiesel mahal, menjadikan disinsentif bagi masyarakat dalam mengonsumsi biodiesel, sehingga switch (beralih) dari biodiesel ke mobil listrik," ujarnya.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Dono Boestami mengatakan bahwa produk minyak nabati lain sulit untuk menggantikan CPO.

"Kalau mereka mau ganti perlu perluasan lahan. Rapeseed [biji rapa] perlu lahan lebih besar. Bisa sampai 10 kala lipat. Lahannya ini dimana? Apakah mereka masih punya lahan?," ujarnya.

Menurutnya selama ini Eropa berupaya memproteksi minyak nabati mereka sendiri seperti biji rapa dan biji bunga matahari yang harganya lebih mahal dibandingkan CPO. Belum lagi adanya peralihan pasar kedelai Amerika Serikat dari Tiongkok ke Eropa akibat perang dagang.

"Saya enggak mau berdebat masalah [proteksionisme Eropa] ini. Kalau mau retaliasi [dengan UE] menurut saya bukan win-win solution. Pasar Eropa memang penting, tapi kalau begini-begini saja sampai kapan?," tuturnya.

3850