Home Kesehatan Gelombang Tinggi Hambat Pencarian Korban

Gelombang Tinggi Hambat Pencarian Korban

Kebumen, Gatra.com – Pencarian seorang nelayan korban tenggelam di Pantai Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Kasimin (43 th), masih berlangsung. Minggu (28/7) ini adalah hari ketiga pencarian korban.

Petugas Bagian Humas Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap, Saeful Anwar menuturkan, sejak hari pertama pencarian tim SAR berhadapan dengan gelombang tinggi. Selain itu, arah mata angin berkecepatan tinggi juga cepat berubah.

“Gelombang tinggi sehingga mengganggu aktivitas nelayan yang seharusnya membantu untuk pencarian,” katanya, Minggu malam.

Karenanya, hingga hari ketiga ini pencarian hanya bisa dilakukan dengan penyisiran darat. tim SAR gabungan dibagi menjadi dua regu, masing-masing menyisir ke arah barat dan timur lokasi kejadian.

“Penyisiran ke arah timur sekitar empat kilometer sampai bedahan Sungai Rowo Lembupurwo, dan ke arah barat kurang lebih tujuh 7 kilometer sampai Pantai Ayam Putih,” katanya.

Dia mengatakan, kendati cuaca cerah, gelombang tinggi masih terjadi. Arah arus dan angin cenderung dari timur ke barat, namun tak stabil.

Sementara, Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, Minggu. Peringatan ini berlaku untuk tiga hari ke depan hingga Senin, dan ada kemungkinan diperpanjang.

Prakirawan BMKG Pos Pengamatan Cilacap, Feriharti Nugrohowati mengatakan gelombang antara 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo hingga, Yogyakarta. Gelombang tinggi berpeluang terjadi baik di perairan pantai maupun samudra.

Dia mengatakan, terdapat sirkulasi udara di Samudra Hindia Sumatera. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 4 – 20 knot. Sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur – Selatan dengan kecepatan 4 - 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan barat Sulawesi selatan, Perairan Kep. Tanimbar – Kepulauan Kei, Perairan Yos Sudarso - Merauke, Laut Arafuru bagian timur.

“Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” kata Feriharti.

Menurut dia, tinggi gelombang emat meter dengan kecepatan angin lebih dari 25 knot sangat berbahaya, bahkan untuk kapal berukuran besar, seperti kapal pesiar ataupun kargo. Karenanya, ia meminta agar pengguna transportasi laut  dan nelayan mewaspadai gelombang tinggi ini.

Dia juga menyarankan para nelayan agar libur terlebih dahulu. Para pengelola pantai wisata juga diminta untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjangan ombak tinggi.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ucap Feriharti.

199