Palembang, Gatra.com – Bank Sumsel Babel berkeinginan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung. Salah satunya, dengan mengeluarkan kebijakan baru yang mengharuskan seluruh pegawainya menggunakan seragam berbahan kain tradisional.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin mengatakan keinginan guna mengenalkan kearifan lokal dilakukan dengan mendorong sektor UMKM agar terus tumbuh dan berkembang. UMKM di Sumsel dan Provinsi Bangka Belitung telah dikenal dengan produksi kain-kain tradisional khas yang sangat menarik, sehingga harus dipromosikan terutama di lingkungan bank Sumsel Babel.

“Kebijakan ini berkeinginan agar kearifan lokal terus dikenal dan dipromosikan lebih luas. Produksi kain tradisional Sumsel, atau Palembang dan Provinsi Bangka Belitung sangat beragam dan kaya motif, sehingga sangat mudah dikreasikan,” ujar Syamsudin yang baru sebulan dilantik menjadi Dirut oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, Minggu (28/7).

Kain-kain tradisional khas lokal Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung diantaranya kain jumputan, tenun belongsong, batik jufri, kain songket, batik cual dan batik khas kabupaten/kota.

“Pegawai saya haruskan menggunakan pakaian berbahan kain tradisional setiap hari Rabu, sehingga bisa dilihat di lingkungan Bank Sumsel Babel, akan sangat kreasi seragam yang digunakan pegawai berbahan kain tradisional Sumsel dan Provinsi Bangka Belitung,” terangnya.

Akibat dari kebijakan ini, nampak banyak pegawai Bank Sumsel Babel yang berbondong-bondong ke pusat industri kain khas dan tradisional. “Bank Sumsel Babel berkomitmen untuk terus mendorong UMKM lokal untuk tumbuh lebih baik lagi. Dengan jumlah pegawai yang mencapai 2.650 orang, kebijakan ini dapat mendorong UMKM industri kecil produksi kain lokal, baik di Sumsel maupun kepulauan Bangka Belitung,” terangnya seraya mengatakan jika kebijakan ini pun sesuai dengan program Gubernur Sumsel, Herman Deru agar perbankan berkontribusi banyak dalam mensejahterakan UMKM.