Home Milenial Paduan Suara SMAN 5 Purwokerto Sabet 3 Medali BICF 2019

Paduan Suara SMAN 5 Purwokerto Sabet 3 Medali BICF 2019

Purwokerto, Gatra.com - Tim paduan suara pelajar SMA Negeri 5 Purwokerto meraih 3 medali emas pada ajang 8th Bali International Choir Festival (BICF) 2019, yang berlangsung 23-27 Juli 2019 lalu. Ketiganya diraih pada kategori Pop dan Jazz, Teenagers Choir dan juga Championship Teenagers Choir. 

Kepala SMAN 5 Purwokerto, Tugiyono mengatakan, keberhasilan grup paduan suara Smalachoir meraih prestasi tingkat internasional ini menjadi kebanggaan tersendiri. Selain itu, dukungan orang tua secara material dan moral turut mengangkat motivasi para siswa. 

"Kali ini, kita bisa memperbaiki raihan BICF tahun 2018 lalu. Sebelumnya, masuk 5 besar. Kali ini, Smalachoir menduduki peringkat ketiga dengan tiga medali emas," kata dia, pada upacara penyambutan, Purwokerto, Senin (29/7). 

Seusai upacara, Tugiyono mengalungkan medali secara simbolis kepada personel Smalachoir. Grup paduan suara tersebut juga menyanyikan dua buah lagu di depan keluarga besar SMAN 5 Purwokerto. 

Sementara itu, pelatih paduan suara, Oktaf Indah, menuturkan, perjuangan para pelajar untuk mengikuti kompetisi internasional tersebut tidak mudah. Mereka harus membagi tugas antara latihan dan mengerjakan tugas dari guru. 

"Mereka harus belajar disiplin karena tidak ada keistimewaan untuk pelajar yang ikut paduan suara. Tugas ya tugas, harus dikerjakan. Persiapannya sekitar 10 bulan sebelum berangkat ke Bali," ujarnya. 

Oktaf mengatakan, Smalachoir membawakan tiga lagu andalan pada BICF 2019. Pada kategori pop dan jazz, lagu yang dibawakan yaitu "Bahasa Kalbu" yang diaransemen oleh Dinar Primasti dan "Menjaga Hati", aransemen Ken Steven. Sedangkan pada kategori Teenagers Choir membawakan lagu "Flight Song" aransemen Kim Andre Arnesen#2,  "Never Enough" aransemen Dinar Primasti dan "Cikala Le Pong Pong" aransemen Ken Steven. 

Hasilnya, grup paduan suara tersebut meraih poin 33,0 untuk kategori Choir Competition Pop and Jazz, 88,7 poin untuk kategori Choir Championship Pop and Jazz serta 84,62 poin untuk kategori Choir Championship Teenagers Choir. "Di kategori pop dan jazz, juara pertamanya diraih dari Filipina dan kedua dari SMA Katolik Cor Jesu Malang," ucapnya. 

Oktaf menuturkan, sejak didirikan tahun 2005, Smalachoir menjadi langganan juara lomba paduan suara tingkat kabupaten dan provinsi hingga tahun 2015. Hal itu menyebabkan mereka tidak lagi diperbolehkan mengikuti perlombaan serupa. 

Akibat larangan tersebut, pihak sekolah memutuskan untuk mengikuti ajang yang lebih tinggi di tingkat provinsi  dan nasional. Namun, baru tahun 2018, Smalachoir memutuskan untuk berlaga di BICF. 

"Kami coba mendaftarkan diri, hasilnya ternyata sangat membanggakan. Sekarang adik kelasnya tahun ini menang lagi," kata dia. 

Salah satu personel Smalachoir, Arvina Nur Febriana Putri (16) mengaku sangat puas dengan  capaian tersebut. Pasalnya, dia dapat mewakili sekolahnya untuk bersaing dengan paduan suara dari berbagai negara. 

"Persiapannya sangat panjang, 10 bulan ini harus menjaga fisik, atur pola makan tidak boleh makan gorengan dan pedes, es juga tidak boleh. Olahraga juga perlu. Selain itu ditambah vitamin untuk membantu menjaga kesehatan," ujar siswa kelas XI Bahasa dan Budaya ini.

1044