Home Ekonomi Mentan Ingatkan Pejabat yang Dilantik Jangan Ada KKN

Mentan Ingatkan Pejabat yang Dilantik Jangan Ada KKN

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengingatkan kepada pejabat  eselon 1 dan 2 yang dilantik mengenai masalah yang krusial yakni Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Apalagi persoalan tersebut sejak awal menjadi arahan dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

"Sejak awal pemerintahan, Bapak Presiden mengarahkan ASN wajib bebas dari KKN. Karena itu kami harus memulai hal itu dari Kementerian Pertanian," kata Amran saat pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (29/7).

Amran menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan bermain-main dan tegas dalam pemberantasan korupsi. Di Kementan setidaknya sekitar 1.500 pegawai yang telah diberikan demosi dan mutasi selama 5 tahun terakhir. 

Baca juga: Mentan Lantik Sekjen, Dirjen Hortikultura, dan 10 Pejabat

Dalam upaya memberi contoh untuk bersih dari KKN, Amran menutup perusahaan racun tikus miliknya untuk terhindar dari praktek KKN, setelah mendapatkan amanah menjadi Menteri Pertanian, padahal potensi omset perusahaannya dari kegiatan usaha pertanian di seluruh Indonesia mencapai 250 miliar per tahun. 

"Itu untuk menghindari conflict of interest. Kita berusaha mengindari fitnah, berbuat baik saja dicari-cari kesalahannya," ujar Amran.

Contoh lainnya, Amran tidak pernah menerima titipan untuk menjadikan seseorang menjadi pejabat di Kementan, bahkan tak segan langsung mencoretnya bila dijumpai menjadi pejabat titipan. 

Mentan mengatakan, akan menjaga integritas sebagai pejabat negara, dan meminta seluruh pejabat Kementan agar juga mengikuti jejaknya. Terbukti selama 2 tahun berturut-turut KPK mengakui Kementan mampu menjadi lembaga antigratifikasi terbaik pada tahun 2017 dan 2018.

"Kami ingin menjadi teladan bagi bawahan. Jadi saat ini kami minta jangan ada lagi titipan. Karena titipan itu bisa menghinakan pada yang menitip dan dititip," tegasnya.

Baca juga: Amran Minta Pejabat Kementan Tidak Berbisnis

Amran beralasan, jika ada pejabat titipan, maka loyalitas orang tersebut hanya fokus pada pejabat yang mendapat titipan, sehingga pekerjaannya menjadi tidak fokus. Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk membangun pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 

Amran kembali memberikan contoh, Presiden Jokowi sewaktu menjadi Wali Kota Solo juga mengingatkan kepada anaknya untuk tidak memanfaatkan posisinya sebagai wali kota untuk usaha anaknya dan jangan minta proyek di lingkungan Pemkot Solo. "Ini menjadi teladan kami untuk bersikap yang sama," ujarnya.

Sebagai catatan, pada hari ini Mentan Amran melantik beberapa pejabat eselon 1 dan 2, yaitu:

Pejabat eselon 1 (pejabat Madya)

1.  Dr. Ir. Momon Rusmon, Ms (Sekjen Kementerian Pertanian)

2. Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc. (Dirjen Hortikultura).

3. Dr. Ir. Suwandi (Dirjen Tanaman Pangan)

4. Prof (R), Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr (Kepala BPPSDMP)

5. Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto (Staf Ahli Menteri bidang Investasi Pertanian)

 

Pejabat eselon 2 (pejabat Pratama)

1. Ir. Indah Megahwati, MP (Direktur Pembiayaan Pertanian, Ditjen PSP)

2. Dr. Ir. Leli Nuryati M.Sc (Kapus Penyuluhan BPPSDMP)

3. Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si(Sekretaris BPPSDMP)

4. Dr. Ir. Retno Sri Hartati M (Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Setjen Kementerian Pertanian).

5. Ardi Praptono, SP. M.Agr (Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan).

6. Dr. drh. Kresno suharto (Kepala BB Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, Surabaya, Ditjen Perkebunan).

7.  Ir. Sumardi Noor, M.Si (Kepala BB Pelatihan Pertanian, Ketindan, BPPSDMP).‎