Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta, Tubagus Achmad Sholeh mengatakan, tumpahan minyak pengeboran produksi minyak sumur YYA 1 milik PT Pertamina Hulu Energi yang mencemari perairan Pantai Karawang telah meluas hingga bagian timur Kepulauan Seribu.

Informasi ini diperoleh Tubagus berdasarkan laporan nelayan yang berada di sekitaran Kepulauan Seribu. Dia mensinyalir, meluasnya area tumpahan minyak disebabkan cuaca serta arah angin. 

"Apabila Kepulauan Seribu terpapar tumpahan minyak akan mengganggu aktivitas nelayan yang bergantung pada ekosistem laut dan mengganggu kawasan lindung serta tumbuhan mangrove," jelas dia dalam konferensi pers, 'Pertamina Cemari Lautan' di kantor Walhi Mampang, Jakarta Selatan, Senin (29/7).

Perlu ada tindakan cepat dari Pertamina dalam menangani minyak yang sudah mengalir di perairan Pantai Karawang sebelum meluas lebih jauh. Sedangkan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus turun tangan dalam bentuk pemantauan dan analisis dampak lingkungan.

Walhi juga menyangkan lalainya pemerintah dalam memberikan peringatan dini atau akibat dari tumpahan minyak tersebut ke masyarakat. Apalagi, lanjut dia, Pertamina seakan bungkam memberikan informasi kepada masyarakat tentang apa yang sesungguhnya terjadi. 

Hingga saat ini Walhi terus memantau lokasi terdampak tumpahan minyak.