Jakarta, Gatra.com - PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) mengaku sejumlah bus Transjakarta (TJ) yang menumpuk di Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Ciputat adalah milik mereka. Bus-bus tersebut kini terbengkalai karena belum ada kejelasan kontrak dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Pada 2013, pengadaan bus TJ yang melibatkan PT INKA sebagai pihak pemasok aset diketahui bermasalah. Kejaksaan Agung mengungkap adanya korupsi dalam proyek itu. Karena kasus tersebut, Pemprov DKI disebut-sebut membatalkan kontrak dengan PT INKA.

Namun, perusahaan menyatakan bahwa hingga saat ini pembatalan kontrak itu masih belum jelas. "Nah ini, jadi pembatalan kontraknya itu yang seperti apa, kita masih belum menerima pembatalannya. Makanya ini masih dalam proses penyelesaian," ungkap Senior Manager Humas, Sekretariat, dan Protokoler INKA, Hartono saat dihubungi Gatra.com di Jakarta, Senin (29/7).

Baca Juga: Terminal Amplas dan Pinang Baris Diserahkan ke Kemenhub

Meski disebut akan dibatalkan, Hartono mengungkapkan bahwa Pemprov telah membayarkan uang muka sesuai kesepakatan. Hal inilah yang membuat pihaknya merasa perlu untuk segera menyediakan bus Transjakarta.

"Begitu kita sudah siap kan kita kirim. Karena kalau enggak kita kirim, kan kita salah juga. Tapi karena barang itu belum bisa diserahterimakan, ya akhirnya kami menitipkan itu di sana [Ciputat]," kata Hartono.

Mewakili PT INKA, Hartono menilai bahwa kemitraannya dengan Pemprov kemungkinan benar-benar dibatalkan. Namun, ia berharap agar pembatalan kontrak itu tak merugikan kedua pihak.