Home Politik Nasdem: Gabungnya Oposisi Harus Dibahas Semua Parpol Koalisi

Nasdem: Gabungnya Oposisi Harus Dibahas Semua Parpol Koalisi

Yogyakarta, Gatra.com – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengatakan bergabungnya partai 'oposisi' sebagai anggota koalisi harus dibahas seluruh partai pendukung Joko Widodo-Ma'aruf Amin. Ia mengingatkan koalisi ini sudah berjalan dan bekerjasama dengan baik selama lima tahun.

“Soal penambahan, Nasdem mengikuti sikap tegas yang sama dari anggota koalisi. Selama ini kami semua sudah saling percaya, saling membesarkan hati, dan mensyukuri kemenangan Jokowi-Amin dalam pertarungan yang cukup keras,” ujarnya saat makan siang bersama wartawan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (30/7).

Sejumlah partai 'oposisi' disebut mendekat ke koalisi Jokowi-Amin. Hal ini terutama setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum Gerindra. Surya pun bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sebelumnya dengan tiga ketua umum partai politik, yakni Nasdem, Golkar, PKB, dan PPP.

Baca Juga: Kisruh Rekap Suara di Sleman: Empat Partai Susut, Nasdem Bertambah 1.200

Menurut Paloh, usai pertemuan beberapa tokoh, memang muncul rumor dan praduga dengan banyak interpretasi. Padahal pertemuannya dengan Anies dan tiga ketua parpol, kata Paloh, tak direncanakan. Selain itu, ada isu PAN dan Partai Demokrat juga merapat lewat Nasdem.

Paloh mengatakan, keputusan menambah atau tidak anggota koalisi harus dirundingkan seluruh partai koalisi. “Kami masih konsisten menjaga kesepakatan yang disepakati bersama,” tegasnya.

Paloh bilang, konsistensi Nasdem tidak hanya soal penambahan personel koalisi, melainkan juga dalam penyusunan kabinet pemerintahan Jokowi-Amin. Nasdem, kata Paloh, tidak akan meminta imbalan apapun karena berkomitmen memperjuangkan Jokowi-Amin sepenuhnya.

Baca Juga: Di Daerah Ini, PDIP-Nasdem Tak Perlu Koalisi di Pilkada 2020

Lantaran hak prerogatif presiden, menurut Paloh, Nasdem menyerahkan siapapun menteri yang akan dipilih Jokowi. Partai pendukung, termasuk Nasdem, tidak memiliki hak menyusun kabinet.

“Kami tabu menyodorkan nama. Kami masih memiliki ewuh pakewuh, unggah-ungguh (rasa sungkan, sopan santun). Jika diminta nanti kami siap sodorkan nama, tapi sampai sekarang belum ada permintaan,” ujarnya.

Tiba saat tengah hari di DIY, Surya Paloh memiliki dua agenda kerja singkat, yaitu mengunjungi tokoh nasional Buya Syafii Maarif dan melakukan rapat konsolidasi bersama DPD-DPW Nasdem seluruh DIY.

 

149